Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Platform Qasir Bisa Beri Pinjaman Bunga Murah bagi UMKM, Ini Caranya

Platform Qasir menyebutkan UMKM yang masuk dalam ekosistem digital bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga dan biaya yang lebih kompetitif, ketimbang ketika mereka mengajukan pinjaman secara mandiri ke suatu platform pinjam-meminjam.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Qasir, platform penyedia layanan point-of-sale (POS) dan pencatatan transaksi besutan PT Solusi Teknologi Niaga, mengungkap pentingnya UMKM masuk ke ekosistem digital untuk mendapatkan akses pinjaman modal kerja yang murah.

CEO Office Qasir Ivan Hadwin Rarumangkay mengungkap pihaknya memahami bahwa sebagai platform pengembang aplikasi penyedia layanan (SaaS) digitalisasi UMKM, akses terhadap pembiayaan harus tersedia di dalam ekosistem.

"Qasir selalu melihat akses terhadap pembiayaan yang murah dan mudah menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya UMKM yang mulai mengembangkan usaha. Maka dari itu, sebagai platform pencatatan transaksi, kami bersinergi dengan para pelaku institusi keuangan untuk memberikan solusi tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/10/2021).

Saat ini, Qasir tengah menjalankan pilot project dengan beberapa pemain fintech peer-to-peer (P2P) lending yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk memberikan akses pinjaman produktif kepada para pengguna Qasir.

Lewat akses ini, platform bisa membantu memverifikasi historical transaction tercatat yang tentu tetap berdasarkan izin dari pengaju pinjaman selaku pemilik data, sebagai data utama bagi fintech dalam melakukan risk assesment dan pemberian limit pinjaman.

Alhasil, UMKM dalam ekosistem bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga dan biaya yang lebih kompetitif, ketimbang ketika mereka mengajukan pinjaman secara mandiri ke platform fintech lending. Kesempatan merchant untuk mendapatkan pembiayaan pun menjadi lebih besar, karena telah memiliki rekam jejak, yang dalam hal ini divalidasi oleh Qasir.

Ivan menjelaskan bahwa langkah ini pun sejalan dengan visi Qasir untuk memberikan peluang ekonomi yang sama melalui teknologi bagi masyarakat Indonesia dalam mengembangkan usaha atau berbisnis.

"Jalan yang kami tempuh dengan membantu mereka mencatatkan transaksi usahanya dan mevalidasi transaksi tersebut melalui jasa pihak ketiga, seperti e-money, debit atau credit card, VA, dan metoda bayar online lainnya. Historical transaction ini dapat menjadi sarana yang valid untuk mendapatkan akses pembiayaan yang murah dan mudah melalui kerjasama ke berbagai institusi keuangan, baik fintech lending maupun perbankan," jelasnya.

Adapun, pilot project bersama fintech P2P lending ini masih terbatas dibuka ke 350 merchant. Qasir akan melakukan seleksi terhadap merchant yang punya kapasitas finansial baik, dan selanjutnya dibuka untuk 8.000 merchant dengan konsentrasi awal di Pulau Jawa.

Sampai dengan saat ini sekitar 80 persen pengajuan yang disetujui telah didistribusikan kepada pengguna Qasir untuk keperluan pengembangan usaha mereka.

Qasir secara rutin melakukan evaluasi program dan berdiskusi dengan usahawan yang mengajukan dan memanfaatkan fasilitas pembiayaan.

"Dari data yang kami dapatkan sejauh ini, mayoritas menggunakan dana tersebut untuk pembelian bahan baku, maupun renovasi atau perluasan tempat usaha," tambah Ivan.

Berkembangnya usaha para mitra melalui fasilitas pembiayaan, otomatis membuat tingkat penggunaan dan berlangganan pada aplikasi Qasir semakin meningkat dan berdampak positif terhadap performa perusahaan.

"Selain berdampak langsung pada target Gross Payment Value (GPV) dan transaksi tervalidasi melalui jasa pihak ketiga (TPV), langkah ini harapannya turut membawa Qasir memperbesar dampak positif bagi iklim usaha di Indonesia, yang merupakan mimpi dan visi-misi platform ketika didirikan," tutupnya.

Sekadar informasi, user aktif platform yang memungkinkan usahawan melakukan pencatatan transaksi, pembayaran digital, dan pengisian kembali stok dari supplier terdekat ini mencapai 233.000 entitas per Juli 2021, dengan total transaksi sebanyak 177 juta kali dan nilai transaksi Rp14,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper