Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil hingga September. Ini Indikatornya!

Stabilitas sistem keuangan terjaga dengan baik hingga September 2021. Hal ini didukung dengan adanya indikator-indikator permodalan yang kuat.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso  menyebut penerapan keuangan berkelanjutan berbasis environmental, social, and governance (ESG) di pasar modal sangat penting karena akan memberikan nilai positif bagi emiten dan pasar keuangan Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut penerapan keuangan berkelanjutan berbasis environmental, social, and governance (ESG) di pasar modal sangat penting karena akan memberikan nilai positif bagi emiten dan pasar keuangan Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan stabilitas sistem keuangan terjaga dengan baik hingga September 2021. Hal ini didukung dengan adanya indikator-indikator permodalan yang kuat.

Wimboh menjelaskan, hingga September 2021, stabilitas sistem keuangan terjaga pada level 25,24 persen. Di mana, pada kuartal II atau periode Juni 2021 menunjukkan indikator hanya sebesar 24,33 persen.

“Ini adalah capitality perbankan secara industri. Ini terus meningkat dan memberikan keyakinan pada kita mempunyai buffer yang cukup dari segi permodalan untuk menerima yang kemungkinan berbagai resiko yang ada,” kata Wimboh dalam konferensi pers virtual Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), Rabu (27/10/2021).

Tak hanya itu, Wimboh menyampaikan, pasar modal sudah mulai tumbuh bagus melebihi sebelum terjadinya masa pandemi Covid-19. Begitu pula dengan sektor keuangan non bank yang sudah merangkak naik.

Wimboh menuturkan, pihaknya akan mendukung dan mempercepat pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. Tak berhenti di sana, OJK juga akan mengedukasi masyarakat yang berkaitan dengan berbagai produk. Dengan begitu, Wimboh mengharapkan, masyarakat bisa memahami produk mana yang harus dipilih.

“Di sektor keuangan, kami arahnya akan tetap lebih akomodatif, terutama untuk mendukung pemulihan, terutama terkait dengan intermediasi perbankan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper