Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belajar dari Pendiri Ternak Uang, Ini Cara Investasi Saham dan Properti

Tujuan kebebasan finansial ini bukan untuk membeli rumah atau mobil mewah, tetapi juga untuk dapat membeli waktu agar tak selamanya bekerja terus menerus. 
Ilustrasi diversifikasi investasi/Freepik.com
Ilustrasi diversifikasi investasi/Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA – Berbicara masalah investasi terhadap keuangan memang tiada habisnya. Dengan berinvestasi di berbagai bidang dan instrumen, dapat melipatgandakan penghasilan atau keuangan secara signifikan.

Pendiri Aplikasi Ternak Uang Timothy Ronald merupakan investor muda asal Indonesia yang sukses mendapatkan Rp1 miliar pertamanya di usia 20 tahun.  

Timothy mengatakan tujuan berinvestasi baik di investasi saham, deposito, dan properti ini dilakukan untuk mencapai tujuan finansial.

"Tujuan finansial ini ada goals. Misalnya mengumpulkan dana pensiun, ketika pensiun tidak perlu bekerja lagi tetapi uang yang diperoleh dapat bekerja untuk kita," ujarnya dalam Webinar Investari Cerdas untuk Masa Depan yang diselenggarakan Astra Property, Sabtu (6/11/2021). 

Salah satu yang dilakukan yakni dengan menyisihkan terlebih dahulu sebesar 10 persen uang yang diperoleh. Dia mencontohkan apabila menerima gaji sebesar Rp5 juta, menyisihkan terlebih dahulu 10 persen yakni Rp500.000 sebelum melakukan pembayaran atau cicilan apapun.  

"Ini yang menjadi prinsip saya, setiap mendapatkan 10 koin, simpan 1 untuk bayar diri sendiri dulu. Pay your self first. Sebelum bayar listrik, internet, dan pulsa, kita bayar 1 koin untuk diri kita. Jadi enggak tunggu akhir bulan untuk menyisihkan pengeluaran. Jadi di awal agar belajar menyisihkan," katanya. 

Lalu, membuat uang tersebut bisa bekerja untuk diri sendiri dengan melakukan sejumlah investasi. Hal itu dapat dilakukan berbagai macam cara yakni membeli saham untuk mendapatkan imbal hasil perusahaan, lalu membeli properti dan menyewakannya sehingga memperoleh pendapatan. 

"Gimana kita keluarkan capital ke depannya lalu uang bekerja untuk kita saat kita tidur," ucapnya. 

Menurutnya, tujuan kebebasan finansial ini bukan untuk membeli rumah atau mobil mewah, tetapi juga untuk dapat membeli waktu agar tak selamanya bekerja terus menerus. 

"Misalnya, punya total uang, ditarik 4 persennya setiap tahun itu uangnya enggak akan pernah habis. Let's see kita invest misalnya di instrumen obligasi bunganya 7 persen hingga 8 persen, sekitar 4 persen per tahunnya. Kenapa 4 persen ruang untuk inflasi itu akan mendapatkan uang gratis seumur hidup kita tanpa mengurangi capital awal. Misal saya punya uang Rp1 miliar, 4 persen itu 40 persen dibagi 12, kira-kira sebulan dapat Rp4 juta tanpa harus bekerja," tuturnya. 

Timothy menuturkan salah satu instrumen yang selama ini digunakan untuk investasi yakni saham karena saham dimiliki bagian dari perusahaan. Dia menilai saham merupakan instrumen investasi yang terbaik karena bisa mendapatkan perusahaan yang benar-benar bisa beroperasi dan bernapas. 

"Saham itu membeli sebuah perusahaan. Contohnya kita bisa berinvestasi di properti milik Astra Property atau membeli saham induk usaha Astra Property," ujarnya. 

Timothy menerangkan saham memberikan imbal hasil yang tertinggi. Pasalnya, Bursa Efek Indonesia memberikan imbal hasil tertinggi di dunia yakni sekitar 15 persen per tahun. Selain itu, melalui saham bisa membeli produk yang dipercaya dan digunakan setiap harinya sehingga tidak hanya menjadi konsumen tetapi juga pemilik.

"Indonesia merupakan negara emerging market dan investor di bursa bertumbuh cukup pesat semenjak Corona. Sebelum Corona ada 2 juta, tapi sekarang SID bisa capai 10 juta. Kenapa di saham, saya yakin indeks kita enggak capai Rp6.500, 10 tahun ke depan. By report, tahun 2045 menjadi negara terbesar secara ekonomi keempat di dunia karena bonus demografi yang besar," katanya. 

Adapun keuntungan dalam membeli saham antara lain memperoleh capital gain dan deviden. Dalam membeli saham dengan melihat bisnis mana yang memiliki prospek bagus.

Timothy menuturkan pasar market ini dianalogikan sebagai manusia yang memiliki 2 mood dimana apabila sedang bagus pasar menjadi naik dan sedang jelek menjadi turun. 

"Mr Market ini orang moody selalu swing 2 emosi manusia yaitu panic dan greedy. Jadi kita belajar jadi investor pintar dimana membeli saham dari investor pesimis dan menjual kepada yang optimis. Ini investor yang pintar," ucapnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper