Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Bumi Arta (BNBA) Kembali Amblas, ARB 2 Hari Beruntun

Berdasarkan data RTI pada pukul 12.11 WIB, harga saham BNBA merosot 6,84 persen ke level Rp3.270 per saham.
Bank Bumi Arta/Istimewa
Bank Bumi Arta/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) kembali anjlok hingga menyentuh batas auto reject bawah atau ARB pada awal perdagangan hari ini, Kamis (18/11/2021).

Berdasarkan data RTI pada pukul 12.11 WIB, harga saham BNBA merosot 6,84 persen ke level Rp3.270 per saham. Tercatat volume saham yang diperdagangkan mencapai 2,8 juta dengan nilai turnover mencapai Rp9,3 miliar.

Sementara itu, pada perdagangan Rabu (17/11), harga saham BNBA terkoreksi 6,90 persen ke level Rp3.510 per saham. Kemarin, saham BNBA bergerak di rentang Rp3.510-Rp3.950 dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 52,06 juta saham dan turnover Rp195,16 miliar.

Dalam pemberitaan sebelumnya, terjadi transaksi crossing saham PT Bank Bumi Arta Tbk. dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp750 miliar. 

Berdasarkan data Bloomberg, transaksi jual dilakukan melalui BCA Sekuritas sebanyak 556,56 juta saham, sedangkan transaksi beli melalui Primasia Securities sebanyak 556,78 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan nilai transaksi sekitar Rp750 miliar. 

Sebagai catatan, Bank Bumi Arta telah mengantongi restu pemegang saham untuk melaksanakan aksi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 750 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. 

Perseroan memperkirakan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK untuk aksi ini pada 29 November 2021. Periode pelaksanaan HMETD dijadwalkan pada 13-17 Desember 2021. 

Tujuan pelaksanaan PUT I adalah untuk memenuhi modal inti minimum untuk tahun 2021 yang diatur dalam POJK 12/2020, sehingga modal inti perseroan akan menjadi minimum sebesar Rp2 triliun dan memperkuat struktur permodalan perseroan. 

Dana dari aksi korporasi itu, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sebagai modal kerja guna mendukung kegiatan usaha perseroan sebagai Bank Umum Swasta Devisa, terutama dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap. Hasil rights issue juga akan digunakan sebagai belanja modal untuk pengembangan digital banking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper