Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengungkapkan 10 sektor industri yang mampu bertahan dan tumbuh selama pandemi Covid-19, salah satunya adalah industri perkebunan sawit dan crude palm oil (CPO).
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad S. Badruddin mengatakan bahwa industri perkebunan sawit dan CPO menjadi sektor yang paling prospektif dengan kualitas baik. Sektor ini berkontribusi 10,7 persen dari total portofolio kredit Bank Mandiri, yakni Rp800 triliun.
Sektor tersebut juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 13,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2021. Kualitas kredit juga terjaga dengan non-performing loan atau NPL di angka 0,69 persen hingga kuartal III/2021.
“Jadi, kita lihat sendiri bahwa dengan dampak peningkatan demand dari komoditas sawit dan peningkatan harga komoditas sawit telah mendorong permintaan untuk kredit,” ujar Ahmad dalam webinar bertajuk Kebangkitan Sektor Keuangan, Senin (22/11/2021).
Di peringkat kedua, ada sektor jasa konstruksi infrastruktur yang menyumbang 6,4 persen dari total portofolio kredit dari emiten bank dengan sandi BMRI tersebut. Sektor ini tercatat tumbuh 22,4 persen yoy dengan NPL mencapai 0,62 persen.
Ahmad menuturkan bahwa penyaluran kredit ke sektor jasa konstruksi infrastruktur mampu berakselerasi hingga September 2021 karena didukung oleh peran pemerintah. Sepanjang tahun ini, pemerintah tercatat menaikkan anggaran infrastruktur hingga Rp414 triliun.
Baca Juga
“Pemerintah telah mendapatkan daftar proyek strategis nasional yang terbaru, sehingga itulah yang menjadi target dari penyaluran kredit di tahun 2021 ke depannya,” tutur Ahmad.
Sektor selanjutnya, kata Ahmad, adalah industri energi dan air yang berkontribusi sebesar 5,2 persen dari total portofolio kredit perseroan. Sektor ini menyatakan pertumbuhan 11,3 persen yoy dengan NPL mencapai 0,25 persen.
Dia menyatakan sektor energi dan air mendapatkan dampak positif karena didorong oleh meningkatnya permintaan energi di seluruh dunia.
Ahmad menambahkan bahwa sektor telekomunikasi turut meraih peningkatan permintaan di tengah pandemi Covid-19. Sektor ini tercatat berkontribusi sebesar 3,3 persen dari total kredit BMRI, dengan pertumbuhan 21,1 persen yoy dan NPL 1,92 persen.
“Jadi, ini adalah beberapa sektor yang telah tumbuh secara double digit, tetapi ada juga sektor-sektor yang masih negatif digit, seperti sektor jasa keuangan yang tergantung dari overall corporate demand,” ujar Ahmad.
Berikut adalah 10 sektor yang mampu tumbuh selama pandemi Covid-19:
No. | Sektor | Sep-21 | NPL | |
Mix | Yoy | Sep-21 | ||
1 | Perkebunan Sawit dan CPO | 10,70% | 13,5% | 0,69% |
2 | Jasa Konstruksi Infrastruktur | 6,4% | 22,4% | 0,62% |
3 | Energi & Air | 5,20% | 11,3% | 0,25% |
4 | Industri Makanan & Minuman | 4,4% | 1,1% | 0,22% |
5 | Jasa Keuangan | 4,1% | -6,2% | 0,03% |
6 | Telekomunikasi | 3,3% | 21,1% | 1,92% |
7 | Perdagangan Eceran Makanan, Minuman, & Rokok | 3,2% | -0,1% | 1,11% |
8 | Pertambangn Bahan Logam | 3,1% | 6,4% | 0,01% |
9 | Pemerintahan | 2,6% | 14,7% | - |
10 | Jasa Transportasi Air - Barang | 2,3% | 38,1% | 0,89% |
Top 10 Sektor | 45,4% | 11% | 0,57% | |