Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memaparkan sejumlah sektor industri yang dinilai belum prospektif terkait dengan penyaluran kredit.
Berdasarkan data perseroan, ada dua sektor industri yang pemulihannya berjalan lambat, yakni sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial, serta jasa pendidikan.
Pasalnya, dua sektor tersebut memiliki pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan kredit yang masih di bawah rerata nasional. Hal ini disebabkan keduanya cukup terdampak oleh peningkatan pandemi Covid-19 pada kuartal III/2021.
PDB di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial hingga kuartal III/2021 tercatat minus 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun, penyaluran kredit ke sektor ini juga turun 4,1 persen yoy pada Agustus 2021.
Sementara itu, PDB di sektor jasa pendidikan juga turun 4,4 persen yoy sampai kuartal III/2021. Kondisi tersebut sejalan dengan penyaluran kredit yang minus 1,0 persen per Agustus 2021.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad S. Badruddin mengatakan bahwa penyaluran kredit ke sektor tersebut perlu dilakukan secara hati-hati karena masih menunjukkan pertumbuhan PDB yang negatif.
Baca Juga
“Dan, kalaupun tumbuh itu mesti sangat waspada karena ranjaunya masih banyak,” ujarnya dalam webinar bertajuk Kebangkitan Sektor Keuangan, Senin (22/11/2021).
Di sisi lain, Ahmad juga mengungkapkan tiga sektor prospektif untuk dibiayai. Ketiga sektor tersebut adalah perdagangan besar dan eceran & reparasi; industri konstruksi; serta industri transportasi, pergudangan, dan komunikasi.
Sementara itu, sejumlah sektor potensial adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial; pengadaan listrik, gas, dan air; pertambangan dan penggalian; jasa keuangan dan asuransi; industri pengolahan; real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan.