Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Allo Bank (BBHI) Lanjutkan Koreksi, Kena ARB di Sesi I

Saham BBHI berakhir di level Rp6.475 atau turun 6,83 persen pada sesi I perdagangan Kamis (25/11/2021).
Allo Bank/Istimewa
Allo Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) pada sesi I perdagangan hari ini, Kamis (25/11/2021). 

Saham BBHI berakhir di level Rp6.475 atau turun 6,83 persen dari harga penutupan kemarin. Harga saham BBHI bergerak di rentang Rp6.475-Rp7.100 dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 6,13 juta saham dengan turnover senilai Rp40,63 miliar. 

Gerak saham BBHI nampaknya belum mampu bangkit dari koreksi beruntun yang terjadi sejak awal pekan ini. Saham BBHI melemah 1,87 persen ke level Rp7,875 pada perdagangan Senin (22/11/2021).

Harga saham bank milik pengusaha Chairul Tanjung itu, kembali amblas hingga menyentuh ARB pada hari berikutnya (23/11/2021). Harga sahamnya anjlok 6,98 persen ke level Rp7.325. Koreksi berlanjut pada perdagangan Rabu (24/11/2021) yakni 5,12 persen ke level Rp6.950. 

Kapitalisasi pasar BBHI saat ini senilai Rp75,65 triliun. Dalam sepekan terakhir, sahamnya sudah terkoreksi 17,25 persen. Namun, harga sahamnya sudah naik ribuan persen dalam enam bulan terakhir. 

Allo Bank menjadi salah satu bank mini yang akan melakukan penambahan modal melalui rights issue pada Desember mendatang. Dalam aksi rights issue kali ini, BBHI siap menerbitkan 10,05 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Harga pelaksanaan ditetapkan senilai Rp478 per saham. Sehingga potensi dana yang diperoleh senilai Rp4,80 triliun.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (9/11/2021), manajemen Allo Bank menyatakan bahwa ada investor strategis yang siap ambil komitmen dalam aksi korporasi tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima dari PT Mega Corpora, manajemen menyatakan investor strategis saat ini sedang dalam tahap due diligence dan akan memberikan komitmennya, sebelum jadwal pendaftaran menjadi efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Dalam jangka waktu tersebut, PT Mega Corpora akan melaporkan kepada perseroan dan perseroan akan menyampaikan daftar investor strategis yang telah memberikan komitmen untuk mengambil HMETD milik PT Mega Corpora, beserta jumlah HMETD yang dialihkan oleh PT Mega Corpora kepada masing-masing investor strategis,” tulis manajemen.

PT Mega Corpora, selaku pemegang saham terbesar BBHI dengan kepemilikan saham mencapai 90 persen hanya akan mengambil dan melaksanakan sebagian dari HMETD sebanyak 2,712 miliar atau sekitar 30 persen dari seluruh menjadi haknya. Perseroan menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 6 Desember 2021. Periode pelaksanaan HMETD diperkirakan 20-24 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper