Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transformasi Digital Tumbuhkan Peluang dan Perluas Usaha Syariah

Perkembangan digitalisasi saat ini membuka peluang bagi perbankan syariah untuk menyalurkan pembiayaan pada sejumlah sektor.
Ilustrasi lembaga keuangan syariah./Istimewa
Ilustrasi lembaga keuangan syariah./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Laju transformasi digital saat ini dipercaya mampu menumbuhkan peluang pembiayaan serta perluasan usaha syariah di Indonesia.

Deputi Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Luqyan Tamanni, mengatakan perkembangan digitalisasi saat ini membuka peluang bagi perbankan syariah untuk menyalurkan pembiayaan pada sejumlah sektor.

Menurutnya, salah satu sektor yang bisa diakselerasi adalah infrastruktur. Luqyan mengatakan bahwa dalam hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membuka pintu bagi lembaga keuangan syariah untuk berpartisipasi dalam pendanaan.

“Diharapkan nantinya semakin banyak partisipasi lembaga keuangan dan perbankan syariah di pembangunan infrastruktur dengan skema unik,” ujarnya dalam webinar, dikutip Kamis (2/12/2021).

Dalam rapat pleno KNEKS di Jakarta, Selasa (30/11), pemerintah mengutamakan empat program yang perlu dikembangkan oleh industri keuangan syariah, yakni pengembangan industri halal, industri keuangan, pengembangan dana sosial syariah, dan perluasan usaha syariah.

Luqyan menuturkan bahwa untuk perluasan usaha syariah, KNEKS tengah menyiapkan satu skema produk yang diharapkan bisa mendorong perluasan ekosistem syariah lewat digitalisasi, yakni Sharia Restricted Intermediary Account (SRIA).

SRIA merupakan produk investasi terikat pada perbankan syariah. Melalui produk ini, investor dapat memilih aset produktif dengan karakteristik tertentu untuk dibiayai lewat mekanisme profit sharing sesuai dengan tingkat risiko masing-masing.

Aset produktif tersebut dapat berupa pembiayaan, yang disalurkan bank untuk proyek atau usaha tertentu ataupun surat berharga yang dimiliki bank.

“Ini masih dalam penggodokan, tetapi produk itu sangat menarik karena memberikan kesempatan kepada nasabah funding untuk merasakan secara langsung bagaimana, sih, skema mudharabah itu,” ujar Luqyan.

Direktur IT & Operation PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Achmad Syafii mengatakan bahwa perseroan saat ini juga tengah mempersiapkan layanan keuangan syariah berbasis digital, seperti paylater, cicil emas, dan gadai.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyatakan bahwa emiten bank dengan sandi BRIS tersebut akan mengembangkan layanan super app pada tahun depan. Upaya ini dilakukan untuk menangkap peluang bisnis halal di ­e-commerce.

BSI nantinya akan memanfaatkan application programming interface (API). Aplikasi itu digunakan untuk menyambungkan antara satu aplikasi ke aplikasi lain. Saat ini, perseroan sudah terhubung dengan berbagai platform, seperti Tokopedia, Shopee, dan OVO.

“Misalnya, ada ekosistem e-commerce halal, seperti Tokopedia atau Bukalapak yang memang menyediakan partner-partner yang menjalankan bisnis halal, halal food, halal fashion, dan halal travel, itu tentunya bisa diakomodir,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank Aladin Tbk. Dyota Marsudi mengatakan bahwa pendekatan yang dilakukan sebagai bank digital adalah berfokus pada omnichannel. Salah satunya menjalin kerja sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya atau Alfamart.

Dyota menambahkan bahwa saat ini Bank Aladin tengah mengembangkan produk perbankan yang didasari oleh pengalaman dan dengan kebutuhan nasabah. Bentuk akhir dari produk itu, lanjutnya, akan mengikuti prinsip-prinsip tersebut.

Direktur Riset Center of Reform Economic (CORE) Piter Abdullah berpendapat bahwa di era digital banking, pengembangan ekosistem digital sangat menentukan kemampuan bank untuk bersaing. Mereka yang memiliki ekosistem terbesar akan menjadi pemenang dari persaingan itu.

Oleh karena itu, dia berharap bank syariah di Indonesia dapat memperluas ekosistem digital guna menumbuhkan keuangan syariah.

“Dalam hal ini adalah ekosistem hubungan antara bank dengan fintech dan juga semua layanan digital lainnya, termasuk e-commerce,” kata Piter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper