Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Ina (BINA) Targetkan Kredit Tumbuh 30 Persen pada 2022, UMKM Disasar

Bank Ina Perdana menargetkan ekspansi kredit tumbuh di kisaran 20 persen hingga 30 persen pada 2022. Pertumbuhan ini seiring dengan harapan ekonomi nasional yang lebih propektif.
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) akan menggerakkan sejumlah strategi untuk meningkatkan alokasi pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM pada 2022.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu menyatakan UMKM menjadi salah satu segmen yang diprioritaskan oleh perseroan. Upaya ini dilakukan dengan menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR.

"UMKM memang menjadi fokus kami, dan untuk itu kami juga akan menyediakan fasilitas KUR untuk nasabah mikro, dan kami akan berkerja sama dengan nasabah-nasabah korporasi untuk membiayai supply chain dan distributornya," ujar Daniel, Rabu (5/1/2022).

Meski demikian, Daniel belum mengungkapkan alokasi KUR yang akan didistribusikan oleh perseroan. Sementara untuk nasabah korporasi, dia menyatakan ada beberapa pihak yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama.

Di sisi lain, Bank Ina Perdana menargetkan ekspansi kredit tumbuh di kisaran 20 persen hingga 30 persen pada 2022. Pertumbuhan ini seiring dengan harapan ekonomi nasional yang lebih propektif.

Pada 2021, Bank Ina mencatat kredit yang diberikan sebesar Rp2,91 triliun per 30 September 2021, dari posisi akhir tahun 2019 sebesar Rp2,93 triliun.

Demikian pula penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 36 persen year to date (ytd) menjadi Rp9,63 triliun. Pertumbuhan ini berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 2 persen ytd, dari Rp2,73 triliun menjadi Rp2,79 triliun.

Selain itu, Bank Ina juga mencatatkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) naik di level 3,11 persen secara gross dan 1,45 persen secara net pada 30 September 2021. Untuk NIM dan BOPO, perseroan menekan rasio masing-masing 2,37 persen dan 92,80 persen pada 30 September 2021.

Permodalan Bank Ina juga semakin kuat setelah pada Desember 2021 berhasil merampungkan aksi penambahan modal melalui skema rights issue senilai Rp1,18 triliun.

Daniel menyatakan aksi rights issue yang dilakukan perseroan telah terserap seluruhnya. Begitu pun dengan dana hasil rights issue yang sudah terkumpul sesuai harapan perseroan.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja, sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan operasional serta pengembangan usaha. Hal ini sesuai strategi perseroan dalam menerapkan digitalisasi dalam proses bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper