Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Raih Modal Inti Rp6 Triliun, Allo Bank (BBHI) Siap Jaga Profitabilitas

Allo Bank (BBHI) akan mempertahankan modal inti minimum melalui pertumbuhan secara organik.
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) akan menerapkan sederet rencana untuk mempertahankan modal inti minimum perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2021 atau per 30 September 2021, modal inti Allo Bank tercatat sebanyak Rp1,25 triliun. Melonjak jika dibandingkan dengan modal inti pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp290,88 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa, dikutip Minggu (16/1/2022), manajemen Allo Bank menyampaikan strategi yang akan dilakukan untuk mempertahankan modal inti minimum. Salah satunya dengan mempertahankan profitabilitas.

“Strategi yang akan dilakukan oleh perseroan untuk mempertahankan modal inti minimum adalah dengan mempertahankan profitabilitas yang dilakukan melalui pertumbuhan secara organik,” tulis manajemen Allo Bank.

Manajemen lebih lanjut menyatakan bahwa untuk mempertahankan hal tersebut, Allo Bank akan mempertahankan atau meningkatkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII).

Selain itu, perseroan akan menjaga kualitas aktiva produktif, lalu mempertahankan atau meningkatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI), dan menjaga atau mendorong efisiensi biaya-biaya operasional.

Sebagaimana diketahui, saat ini Allo Bank sedang menjalankan proses rights issue untuk meningkatkan modal inti menjadi Rp6 triliun. Aksi penambahan modal ini sejalan dengan POJK No.12/2020 yang mewajibkan minimum modal bank Rp3 triliun pada Desember 2022.

Dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) III tersebut, perseroan menawarkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa dengan nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp478 per saham. Dengan demikian, dana yang dibidik senilai Rp4,8 triliun.

“Oleh karenanya apabila dana PUT III tersebut diperoleh semuanya maka modal inti Perseroan akan meningkat hingga mencapai Rp6 triliun,” tulis manajemen perseroan kepada bursa.

Perseroan menentukan periode perdagangan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) terhitung mulai 13 Januari 2022 hingga 19 Januari 2022. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dalam aksi tersebut, Allo Bank tercatat memiliki 6 investor strategis, yakni PT Bukalapak.com Tbk., Abadi Investments Pte. Ltd, PT Indolife Investama Perkasa, H Holdings Inc., Trusty Cars Pte. Ltd, dan PT CT Corpora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper