Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal 2022, Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada awal tahun ini tidak mengalami perubahan yakni sebesar 3,50 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Pery Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Januari 2022 Cakupan Tahunan, Kamis (20/1/2022).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Pery Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Januari 2022 Cakupan Tahunan, Kamis (20/1/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur 19 dan 20 Januari 2022.

Sejalan dengan itu, BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen. 

“Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar dan sistem keuangan, serta upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/1/2022).

Pada 2021, tingkat inflasi tercatat sebesar 1,87 persen, berada di bawah target BI 2 hingga 4 persen. 

Pada tahun ini pun, tingkat inflasi diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran target BI, 2 hingga 4 persen.

Dari sisi eksternal, Perry mengatakan pemulihan perekonomian global terus berlanjut dan berjalan lebih seimbang pada tahun ini, tidak hanya bertumpu pada Amerika Serikat (AS) dan China.

Di sisi lain, ketidakpastian pasar keuangan global tetap berlanjut, sejalan dengan percepatan kebijakan normalisasi AS, sebagai respon tekanan inflasi yang meningkat, sejalan dengan gangguan rantai pasok global dan kenaikan permintaan, serta tingginya penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Hal ini mengakibatkan terbatasnya aliran modal dan tekanan nilai tukar di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sementara dari sisi domestik, perekonomian diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada 2022, melanjutkan pertumbuhan yang positif pada 2021 yang diperkirakan mencapai kisaran 3,2 hingga 4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper