Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB (BJBR) Proyeksi Kredit Investasi Tumbuh 15 Persen pada 2022

Bank BJB memproyeksikan pertumbuhan kredit sepanjang 2022 akan berada di level 9 persen hingga 10 persen secara tahunan (yoy).
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) memproyeksikan pertumbuhan kredit investasi pada 2022 dapat tumbuh 15 persen.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menuturkan penyaluran kredit, khususnya untuk tujuan investasi mulai menunjukkan geliat permintaan pada tahun ini. Dia berharap indikasi tersebut mampu mendorong kinerja kredit investasi lebih baik dari 2021.

“BJB sendiri memproyeksikan dapat tumbuh sekitar 15 persen, dengan target penyaluran pada sektor konstruksi, perdagangan, transportasi, pergudangan dan komunikasi,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (24/1/2022).

Yuddy menambahkan bahwa secara total, Bank BJB memproyeksikan pertumbuhan kredit sepanjang 2022 akan berada di level 9 persen hingga 10 persen secara tahunan (yoy).

Berdasarkan laporan analisis uang beredar yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit investasi pada Desember 2021 mengalami perlambatan dari 3,5 persen yoy pada bulan sebelumnya menjadi 3,2 persen yoy.

Melambatnya penyaluran kredit investasi terutama terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta sektor industri pengolahan.

Kredit investasi sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan tumbuh 3,2 persen yoy. Capaian ini lebih lambat dibandingkan November 2021 yang membukukan peningkatan sebesar 3,5 persen.

Adapun, kredit investasi pada sektor industri pengolahan pada Desember 2021 tumbuh 0,5 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 6,5 persen yoy. Hal ini terjadi seiring dengan melambatnya kredit pada subsektor industri pupuk.

Sementara itu, kredit investasi untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran tercatat tumbuh 0,9 persen secara yoy pada Desember 2021. Capaian ini menjadi penanda positif setelah selama 1,5 tahun mengalami kontraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper