Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mencatat penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP mencapai 13.192 unit per Januari 2022.
Capaian itu tercatat tumbuh 504,34 persen jika dibandingkan dengan raihan penyaluran pada periode yang sama pada tahun lalu, yakni 2.302 unit.
Secara rinci, dari total 13.192 unit yang berhasil dibukukan, sebanyak 11.117 unit di antaranya adalah KPR Sejahtera konvensional. Penyebaran dari KPR FLPP terbesar berada di Jawa, disusul wilayan Sumatra, Sulawesi, dan Maluku.
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo, mengatakan bahwa kinerja tersebut dapat diraih karena perseroan mengoptimalkan seluruh kanal distribusi untuk KPR Sejahtera. BTN juga bekerja sama dengan developer, agen properti, serta menggelar akad KPR secara massal.
“Saat ini, semua Bank berkompetisi untuk dapat memenangkan pasar KPR Sejahtera, karena itu Bank BTN dengan pengalaman yang panjang memberikan kualitas pelayanan kredit yang lebih baik dan cepat akan menjadi nilai tambah,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/2/2022).
Untuk memperlancar proses penyaluran KPR Sejahtera, Haru menambahkan bahwa perseroan tidak segan melakukan upaya ‘jemput bola’ dan menerapkan strategi all out.
Baca Juga
Semisal, menggalang kerja sama dengan swasta maupun instansi yang memiliki debitur potensial sesuai dengan persyaratan Bank BTN, menggandeng para developer yang mulai aktif melakukan penjualan, dan membuka lahan baru untuk dibangun perumahan subsidi.
Haru menjelaskan BTN juga terus mencari pasar yang potensial baik untuk penyaluran KPR Sejahtera FLPP maupun KPR Subsidi yang lain. Untuk itu, Bank BTN tengah melakukan kajian terutama bagi pekerja sektor informal seperti pedagang pasar, nelayan, dan lain sebagainya.
“Kami baru-baru ini bekerjasama dengan BP Tapera dan komunitas pekerja informal untuk mengkaji program pembiayaan perumahan yang tepat bagi mereka,” kata Haru.
Dia menilai kajian itu dapat memberikan rincian mengenai isu utama pembiayaan perumahan bagi para pekerja informal, seperti karakteristik dari penghasilannya, kemampuannya untuk membayar angsuran dan menabung.
Dengan demikian, hal tersebut diharapkan mampu menghasilkan skema yang tepat untuk program pembiayaan perumahan melalui jalur mandiri di BP Tapera.
BTN sejauh ini telah berupaya memperluas pembiayaan perumahan, khususnya KPR Subsidi kepada pekerja informal. Salah satunya, dengan tukang cukur yang terhimpun dalam Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG) hingga mitra pengemudi ojek online.