Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jambi mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp315,36 miliar hingga Desember 2021.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi Bank Jambi, perolehan itu tumbuh 12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), di mana pada 2020, perusahaan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp281,35 miliar.
Bila dirinci, laba bank ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 23 persen, dari Rp623,71 miliar per Desember 2020 menjadi Rp766,29 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.
Beban bunga perseroan susut 2 persen yoy dari Rp668,35 miliar per Desember 2020 menjadi Rp652,72 miliar pada Desember 2021. Kemudian, pendapatan bunga tumbuh 10 persen menjadi Rp1,4 triliun pada Desember 2021 dari yang sebelumnya Rp1,2 triliun pada posisi Desember 2020.
Selain itu, Bank Jambi membukukan penyaluran kredit senilai Rp8,1 triliun atau tumbuh 7 persen menjadi Rp8,1 triliun. Hal ini mendorong aset perseroan tumbuh 15 persen yoy menjadi Rp13,10 triliun.
Sementara itu, dari sisi kinerja pengumpulan dana, Bank Jambi berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp10,59 triliun atau naik 13 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang mengalami kenaikan 36 persen, dari Rp3,81 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp5,20 triliun pada posisi akhir 2021.