Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menutup periode 2021 dengan perolehan laba setelah pajak sebesar Rp37,62 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan BCA Life per 31 Desember 2021 di Harian Bisnis Indonesia, capaian laba bersih ini memang turun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp70,03 miliar. Namun, capaian ini merupakan kontribusi nyata pertumbuhan premi, di tengah komponen beban yang kebanyakan mengalami kenaikan.
Pendapatan premi BCA Life pada 2021 senilai Rp1,34 triliun, naik 33,4 persen (year-on-year/yoy) dari periode sebelumnya senilai Rp907,97 miliar. Capaian ini juga lebih baik ketimbang pertumbuhan periode 2020 ke 2021, yang ketika itu naik sebesar 18,9 persen (yoy).
Jumlah total pendapatan BCA Life pun naik dari Rp991,12 miliar ke Rp1,31 triliun. Tampak masih mampu mengimbangi kenaikan total beban dari Rp921,28 miliar ke Rp1,29 triliun, di mana salah satu komponen beban yang menyumbang kenaikan signifikan, salah satunya klaim dan manfaat dibayar yang naik 78 persen (yoy) ke Rp786,66 miliar.
Adapun, total aset BCA Life masih mampu bertumbuh 31 persen (yoy) ke Rp1,93 triliun. Terbagi dari aset investasi Rp1,52 triliun yang tercatat naik 18,1 persen (yoy) dan aset bukan investasi Rp408,82 miliar yang tercatat naik 127 persen (yoy).
Sementara itu, rasio keuangan BCA Life pun masih berada di atas rata-rata ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana risk based capital (RBC) alias rasio solvabilitas 323,8 persen.
Baca Juga
Rasio kecukupan investasi pun tercatat di 132,2 persen, rasio likuiditas 875,5 persen, rasio perimbangan hasil investasi dengan pendapatan premi neto 6,76 persen, dan rasio beban terhadap pendapatan premi neto 107,1 persen.