Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI (BBRI) Group Raih 31,1 Juta Nasabah Kredit Mikro pada 2021

Berdasarkan data perseroan, jumlah nasabah kredit mikro tumbuh 13,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), atau dari 11,7 juta pada 2020 menjadi 13,3 juta tahun lalu.
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. /Bisnis-Himawan L Nugraha
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat pertumbuhan jumlah nasabah pinjaman segmen mikro sepanjang tahun lalu, baik secara individual maupun konsolidasian.

Berdasarkan data perseroan, jumlah nasabah pinjaman pada sektor tersebut tumbuh 13,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), atau dari 11,7 juta pada 2020 menjadi 13,3 juta tahun lalu.

Secara konsolidasian, jumlah nasabah kredit mikro di BRI Group sepanjang 2021 tembus 31,1 juta. Secara rinci, emiten bank dengan kode BBRI ini mendapat tambahan 6,6 juta nasabah dari Pegadaian dan 11,2 juta nasabah dari PNM.

“Untuk jumlah nasabah yang bank saja ada kenaikan yang tinggi, double digit juga. Ini menunjukan pelaku usaha sudah semakin percaya diri untuk menambah modal dan memutar usahanya,” ujar Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, Senin (14/2/2022).

Tahun lalu, BRI secara bank only menyalurkan kredit di segmen mikro sebesar Rp351,4 triliun atau tumbuh 13 persen yoy. Segmen mikro menjadi sumber pertumbuhan bisnis utama karena menguasai 42,06 persen total portofolio kredit yang disalurkan BRI, yakni Rp943,70 triliun.

Secara konsolidasian, penyaluran kredit mikro BRI pada 2021 mencapai Rp483,89 triliun. Realisasi ini berkontribusi sekitar 46,4 persen terhadap total portofolio kredit BRI Group yang mencapai Rp1.042,87 triliun pada tahun lalu.

Supari menuturkan pada tahun 2020 dan 2021, perseroan menerapkan strategi ‘Business Follow Stimulus’ yang akhirnya mampu menghasilkan pertumbuhan dua digit dari kredit mikro.

“Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada 2022, kami optimistis akan kembali mendorong permintaan kredit sehingga tahun ini diproyeksikan pertumbuhan bisnis akan lebih baik,” kata Supari.

Sementara itu, Direktur Digital dan Informasi Teknologi BRI, Indra Utoyo, mengatakan BRI terus berupaya memperkuat identitas sebagai micro finance, bank mikro, dan bank UMKM yang berfokus kepada transformasi digital serta culture.

Untuk memperkuat aspek digital itu, kata Indra, perseroan menerapkan model bisnis hybrid banking, yakni konsep transformasi yang memadukan aspek digital dan kehadiran jaringan.

Hal itu dilakukan mengingat BRI merupakan bank dengan jaringan terbesar di Indonesia, sehingga kehadiran kantor cabang, agen laku pandai, dan financial advisors seperti Relation Manager (RM), Account Officer (AO), atau Mantri BRI tetap dibutuhkan.

Dari sisi Informasi dan Teknologi (IT), BRI juga memperkuat aspek big data dan kecerdasan buatan (AI). Menurut Indra, platform operating model harus ditingkatkan dari sisi governance sehingga lebih lincah, serta diiringi oleh penguatan talenta digital.

“KUR [Kredit Usaha Rakyat] digital menjadi salah satu contoh digitalisasi core system atau core product. Dengan adanya KUR digital, jangkauan nasabah bisa semakin luas terutama untuk sektor UMKM dan mikro,” pungkasnya.

Dengan penerapan itu, penyaluran KUR emiten bank dengan kode BBRI ini mencatatkan realisasi senilai Rp194,9 triliun kepada 6,5 juta nasabah.

Jumlah itu mencapai 99,65 persen dari kuota KUR yang ditetapkan pemerintah dan dialokasikan kepada perseroan. KUR BRI sepanjang 2021 juga tercatat naik 40,7 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran per Desember 2020 yang mencapai Rp138,5 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper