Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatat sepanjang 2021 kredit UMKM dan komersial tumbuh 4,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp195,8 triliun.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan perseroan berkomitmen mendukung berbagai kebijakan Pemerintah, Regulator dan Otoritas perbankan, salah satunya dalam memajukan dan menumbuhkembangkan UMKM di Indonesia.
“BCA juga telah memiliki program Bangga Lokal untuk mendukung UMKM mengembangkan bisnis, hingga kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan modal kerja,” kata Hera kepada Bisnis, Jumat (25/2).
Dia menuturkan hingga Desember 2021, terdapat 745 UMKM yang tergabung di program Bangga Lokal.
BCA juga mempromosikan inklusi keuangan di segmen UMKM dengan terus memperluas penggunaan QRIS. Sebagai informasi, transaksi QRIS hingga Desember 2021 yang diproses melalui sistem BCA mencapai Rp5,4 Triliun, meningkat 891% YoY.
Dia menuturkan ke depan BCA berkomitmen untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan senantiasa memberikan dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk berkolaborasi dengan fintech, dagang el dan perusahaan rintisan.
Pada Desember 2021, BCA menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Modal Rakyat Indonesia sebagai penyelenggara fintech peer to peer lending Modal Rakyat.
“Melalui kerja sama ini, BCA mengalokasikan limit kerja sama senilai Rp 20 miliar yang akan didistribusikan kepada UMKM yang sedang mengembangkan bisnis,” kata Hera.
Sementara itu berdasarkan data Bank Indonesia, penyaluran kredit kepada UMKM pada Januari 2022 tumbuh sebesar 13,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), meningkat dari bulan sebelumnya 12,3 persen yoy.
Tercatat pada periode tersebut, kredit untuk skala mikro mencapai Rp374,6 triliun, melesat 73,2 persen yoy. Lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 61,9 persen yoy.
Pertumbuhan juga terjadi pada segmen kredit untuk skala kecil. Total kredit untuk skala kecil yang disalurkan perbankan pada Januari 2022 sebesar Rp429,6 triliun, naik 6,3 persen secara tahunan, tetapi melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 28,5 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1689600101.jpg?w=348&h=261){kind=logo}
