Bisnis.com, JAKARTA -- PT Toyota Astra Financial Services membukukan laba bersih senilai Rp351,93 miliar sepanjang 2021. Perolehan laba ini meroket 796,64 persen dibandingkan 2020 yang hanya mencapai Rp39,25 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan 2021 yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, kenaikan laba terdorong oleh efisiensi beban yang dilakukan perseroan.
Sepanjang 2021, perseroan membukukan jumlah beban senilai Rp2,02 triliun atau turun 19,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Komponen beban terbesar, yakni bunga dan keuangan tercatat turun hingga 13,45 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1,03 triliun.
Sedangkan jumlah pendapatan perseroan tercatat turun sebesar 3,88 persen yoy menjadi Rp2,48 triliun dari sebelumnya Rp2,58 triliun. Pembiayaan konsumen sebagai kontributor pendapatan terbesar mengalami penurunan sebesar 3,42 persen yoy menjadi Rp2,26 triliun dari sebelumnya Rp2,34 triliun.
Sementara itu, dari sisi aset, perseroan membukukan kenaikan sebesar 11,74 persen yoy. Jumlah aset perseroan per 31 Desember 2021 mencapai Rp21,6 triliun.
Kenaikan aset multifinance yang mengakomodasi pembiayaan segmen mobil baru merek Toyota, Daihatsu, dan Lexus tersebut ditopang oleh piutang pembiayaan konsumen bersih pihak ketiga yang mencapai Rp20,03 triliun di 2021. Nilai piutang ini naik 14,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp17,44 triliun. Sedangkan piutang pembiayaan konsumen pihak berelasi mencapai Rp14,01 miliar atau turun 76,36 persen yoy.