Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Bali membukukan laba bersih sebesar Rp549,15 miliar per 31 Desember 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada hari ini (15/3/2022) di Harian Bisnis Indonesia, laba tersebut tumbuh 5,24 persen dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp521,82 miliar.
Pendapatan bunga bersih tercatat turun 4,5 persen, dari Rp1,67 triliun menjadi Rp1,59 triliun. Meski begitu, beban operasional menurun 11,3 persen menjadi Rp855,15 miliar. Alhasil, laba operasional masih tumbuh 4,76 persen menjadi Rp740,51 miliar.
Kredit yang diberikan tumbuh 3,56 persen menjadi sebesar Rp19,80 triliun. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) naik 9 persen menjadi Rp23,38 triliun, terutama berasal dari dana murah yang naik 11,66 persen.
Secara total aset, Bank BPD Bali mencatatkan total aset sebesar Rp28,91 triliun per 31 Desember 2021, atau tumbuh 10,72 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp26,11 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan bank tumbuh lebih tinggi dari bank lain di wilayah Bali.
Dalam penyaluran kredit usaha rakyat (UR), perseroan mencatatkan Rp19,8 triliun sepanjang 2021. Penyaluran kredit tersebut tumbuh 3,54 persen secara tahunan.
“Di tahun 2021, Bank BPD Bali berhasil menyalurkan KUR mencapai hampir 20 persen dari penyaluran kredit UMKM. Hingga akhir Desember 2021, penyaluran kredit UMKM Bank BPD Bali telah mencapai 45,05 persen dari total kredit,” kata Sudharma dalam laman resmi perseroan, dikutip Senin (7/2/2022).