Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Moncer Sepanjang 2021, Ini Rencana Bank Permata (BNLI) Tahun Ini

Vice President Director Bank Permata Meliza M. Rusli mengatakan perseroan juga akan menjaga ongkos operasional agar pada tahun ini bisa flat seperti 2021.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019). /Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019). /Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Permata Tbk. (BNLI) akan terus fokus meningkatkan pendapatan bunga bersih dan laba bersih pada 2022. Perusahaan dengan kode sandi BNLI melanjutkan strategi yang telah diterapkan pada 2021.

Vice President Director Bank Permata Meliza M. Rusli mengatakan perseroan juga akan menjaga ongkos operasional agar pada tahun ini bisa flat seperti 2021.

“Kemudian untuk pencadangan untuk loan provisioning akan kami jaga sesuai dengan kualitas dari semua segmen,” kata Meliza dalam konferensi virtual, Selasa (15/3/2022).

Mengenai faktor pendorong laba perusahaan yang tumbuh 71 persen secara tahunan pada 2021, kata Meliza, hal tersebut disebabkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) pada 2021, yang tumbuh 17 persen yoy.

Adapun pertumbuhan NIM sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada 2021.

Sekadar informasi, pada 2021, PermataBank mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 18,5 persen yoy menjadi sebesar Rp234 triliun.

Penyaluran kredit tumbuh 6,2 persen yoy menjadi sebesar Rp125,5 triliun  terutama didorong oleh pertumbuhan kredit Korporasi sebesar 12 persen yoy dan pertumbuhan  KPR sebesar 22 persen yoy.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 24 persen yoy terutama disumbang oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 30 persen sejalan dengan strategi perusahaan untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah.

Dengan strategi tersebut, perusahaan dapat menyalurkan kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang.

“Sejalan dengan ini, rasio CASA Bank mengalami peningkatan menjadi 54 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51 persen,” kata Meliza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper