Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), pada Kamis (17/3/2022), menyetujui pengangkatan Gregory Hendra Lembong sebagai Wakil Presiden Direktur perseroan yang baru.
“Mengangkat Bapak Gregory Hendra Lembong sebagai Wakil Presiden Direktur perseroan yang berlaku efektif pada hari kerja pertama bulan berikutnya setelah perseroan menerima persetujuan Otoritas Jasa Keuangan [OJK] atas pengangkatan tersebut,” tulis hasil RUPST BCA.
Hendra Lembong ditunjuk sebagai Wakil Presiden Direktur BCA untuk menggantikan Suwignyo Budiman yang masa jabatannya telah berakhir.
Berdasarkan catatan Bisnis, Gregory Hendra Lembong dipilih menempati posisi Direktur BCA dalam RUPST pada awal April 2020. Pengangkatan Hendra Lembong sebagai Direktur disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Mei 2020.
Saat itu, pengangkatan Hendra sebagai direktur bersamaan dengan dipilihnya Haryanto Tiara Budiman. Pengangkatan keduanya diharapkan melengkapi kapabilitas manajemen dan pengembangan bisnis BCA dalam menghadapi perkembangan teknologi digital.
Sebagai Direktur BCA, Hendra Lembong memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan strategic information technology dan keamanan perusahaan. Dia juga bertugas memantau perkembangan PT Central Capital Ventura, anak perusahaan BCA.
Hendra Lembong tercatat sudah 25 tahun berkiprah di perbankan Indonesia dan luar negeri. Hendra memulai karirnya di Citibank sejak 1994 hingga 2009. Di sana, dia memegang berbagai peran dalam strategi dan produk di Asia dan Eropa.
Pada tahun-tahun berikutnya, dia mengemban posisi sebagai Global COO & Head of Business Development di Deutsche Bank London (2009–2010), lalu menjabat Managing Director JP Morgan Asia Pacific di Singapura (2010–2013).
Karir Hendra kemudian berlabuh di PT Bank CIMB Niaga Tbk. Selama di CIMB Niaga, dia pernah menjabat sebagai CEO Transaction Banking CIMB Group, Chief Fintech Officer CIMB Group, dan Chief Transformation Officer di PT Bank CIMB Niaga Tbk. sejak 2019.
Hendra Lembong tercatat memiliki gelar Sarjana Teknik Kimia dari University of Washington dan Magister Sistem Ekonomi Teknik dari Stanford University, Amerika Serikat.
