Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyusul langkah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) untuk melakukan ekspansi digital di dunia metaverse.
Artinya, tiga dari empat bank bermodal jumbo di Tanah Air telah menyatakan untuk memasuki ruang virtual yang tengah digadang-gadang menjadi bentuk dunia rekaan masa depan.
Melihat fenomena masuknya perbankan digital ke dunia metaverse, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai bagian dari bank nasional yang memiliki modal jumbo ikut terus mencermati perkembangan bisnis di era digital.
“Saat ini, kami secara berkala terus melakukan monitoring terkait perkembangan, minat dan kesiapan dari masyarakat dan pelaku pasar terkait metaverse, serta mencermati aturan-aturan yang berlaku,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn kepada Bisnis, Rabu (16/3/2022).
Adapun, BCA menyadari bahwa saat ini perkembangan teknologi semakin pesat sehingga muncul beragam inovasi digital sektor perbankan dan finansial dalam rangka memenuhi tren dan kebutuhan transaksi yang lebih cepat, aman, dan nyaman secara digital.
Hera mengungkapkan fokus emiten bersandi BBCA saat ini adalah terus mengembangkan kapabilitas digital dalam melayani nasabah terutama untuk meningkatkan basis nasabah dan jumlah transaksi.
Perlu diketahui, pada 2021, BBCA telah meluncurkan beberapa aplikasi baru, di antaranya myBCA, haloBCA, dan merchantBCA untuk melengkapi platform digital BCA.
“Dalam mengembangkan platform perbankan transaksi, kami memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital,” sambungnya.
Sepanjang 2021, total volume transaksi digital naik 42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini terutama didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh sebesar 60 persen yoy.
Hal ini selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16 persen yoy mencapai 29 juta di akhir 2021, yang sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara online.
“Ke depannya, BCA akan sangat terbuka dengan teknologi finansial potensial yang relevan, sekaligus terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan keamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Hera, itu diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan dapat mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.
Ambisi Pelat Merah
Di sisi lain, BNI di dalam metaverse Indonesia akan memberikan pengalaman baru bagi nasabah untuk menikmati layanan perbankan digital. Perseroan juga siap membawakan pelayanan perbankan yang atraktif bagi nasabah.
“BNI tentunya selalu di depan dalam pengembangan layanan digital. Kami tidak hanya mengikuti tren tetapi ikut membangun dunia metaverse ini di Indonesia. Kami akan membentuk ekosistem bisnis yang baru di dalamnya, seperti digital branch, digital product, new services, dan engagement kepada customer yang attached dengan metaverse,” ujar Direktur IT & Operasi BNI Y.B. Hariantono, Selasa (15/2/2022).
Dia memastikan, BNI sebagai pioneer digital banking juga akan fokus pada pengembangan digital talent yg akan mendukung ekosistem pelanggan digital masa depan, dengan meningkatkan kualitas layanan perbankan digital yang lebih menarik dan memberikan nilai tambah.
Adapun, Bank BRI menyatakan bahwa dengan menghadirkan pengalaman baru bagi para nasabah menjadi salah satu alasan perseroan untuk terjun ke dunia metaverse.
Hadirnya Bank BRI ke dalam dunia metaverse diharapkan dapat menjadi perjalanan baru yang menyenangkan dan memberikan pengalaman baru untuk para nasabah, termasuk di antaranya pelaku UMKM. Dalam ekspansi ke dunia metaverse tersebut, aspek keamanan data tidak luput dari perhatian Bank BRI.
Executive Vice President Retail Payment BRI Dhoni Ramadi mengatakan keamanan data nasabah BRI menjadi salah satu prioritas saat perusahaan memutuskan untuk melebarkan sayapnya di dunia metaverse.
Sementara itu, bagi Bank Mandiri, langkah tersebut merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan perusahaan sesuai dengan fokus utama Presidensi G20. Sama seperti BBRI dan BBNI, emiten bersandi BMRI ini juga menggandeng WIR Group, yakni perusahaan pengembang teknologi Augmented Reality dan metaverse.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan kolaborasi dengan WIR Group akan memberikan warna baru khususnya dalam sektor perbankan. Bank Mandiri memandang metaverse sebagai sebuah dunia yang dirasa tepat untuk merealisasikan visi beyond banking.
“Metaverse merupakan tempat yang ideal untuk melakukan ekspansi bisnis digital secara menyeluruh tanpa dibatasi oleh ruang fisik,” kata Darmawan dalam konferensi virtual, Rabu (16/3/2022).
Di sana, Bank Mandiri akan menggali potensi layanan perbankan, mulai dari layanan perbankan dasar seperti virtual branch hingga layanan yang bersifat beyond banking atau di luar perbankan. Selain itu, perseroan juga akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang sejalan dengan visi pemerintah Indonesia.
“Ke depannya akan banyak fitur-fitur baru yang dikembangkan, termasuk metaverse ini, dengan layanan yang semakin berfokus kepada nasabah, tentunya dengan tidak melepaskan peran teknologi di dalamnya,” tuturnya.