Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsisten Melandai, Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 Turun Rp8,8 Triliun

Penurunan tersebut didorong oleh kredit untuk UMKM yang turun Rp4,79 triliun secara bulanan, dari Rp256,72 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp251,394 triliun pada Januari 2022.  
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). /Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). /Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nominal kredit restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 turun Rp8,8 triliun pada Januari 2022 dibandingkan dengan Desember 2021, menjadi Rp654,64 triliun. Adapun jika dibandingkan dengan Desember 2020, nilainya berkurang Rp175,07 triliun. 

Penurunan tersebut didorong oleh kredit untuk UMKM yang turun Rp4,79 triliun secara bulanan, dari Rp256,72 triliun pada Desember 2021 menjadi Rp251,394 triliun pada Januari 2022.  

Jumlah debitur segmen UMKM pada Januari 2022 sebanyak 2,96 juta debitur, turun 1,61 juta debitur dibandingkan dengan Desember 2020. 

Sementara itu untuk segmen non-UMKM, nilai restrukturisasi kredit perbankan pada Januari 2022 mencapai Rp402,72 triliun, turun Rp91,96 triliun dibandingkan dengan Desember 2020. Jumlah debitur juga turun 774.245 debitur menjadi 910.269 debitur pada Januari 2022.  

Kemudian, restrukturisasi di industri pembiayaan pada 21 Februari 2022 diketahui sebesar Rp221,28 triliun, dengan jumlah kontrak 5,25 juta jumlah kontrak. 

Sebelumnya, saat peresmian kantor perwakilan OJK Surabaya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan penurunan restrukturisasi kredit terjadi seiring dengan kondisi perekonomian yang mulai pulih. “Ekonominya sudah bagus,” kata Wimboh. 

Seperti diketahui, total restrukturisasi kredit perbankan pernah mencapai Rp830,5 triliun pada 2020. Bahkan, pernah mencapai Rp1.113,93 triliun pada Oktober 2020. Kemudian nilai restrukturisasi terus melandai menjadi Rp 663,49 triliun per Desember 2021 dan jumlahnya terus mengalami penurunan hingga Januari 2022.

Wimboh juga menyampaikan risiko kredit saat ini juga terkendali. Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) ratio pada level 3 persen dan cenderung turun ke level 3,06 persen. 

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan berada jauh di atas ketentuan, yakni 25,67 persen. Adapun, likuiditas pada tahun lalu mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 12,21 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper