Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMRI, BBRI, BBCA, BBNI Tebar Dividen Jumbo. Siapa Terbesar?

Sejumlah bank kakap di Indonesia membagikan dividen jumbo dari laba tahun buku 2021. Jumlah dividen dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tercatat masih berada di urutan teratas.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sederet bank kakap di Tanah Air menyatakan akan membagikan dividen yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Mereka di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Namun, dari keempat bank tersebut mana yang paling besar membagikan dividen untuk para pemegang saham?

Berikut Bisnis himpun jumlah dividen tahun buku 2021 yang dibagikan empat bank besar: 

1. BRI

BRI membagikan dividen tunai tahun buku 2021 kepada pemegang saham sebesar Rp26,4 triliun atau sekurang-kurangnya Rp174,23 per saham. Dividen akan dibayarkan pada 1 April 2022.

Jumlah dividen tersebut mencapai 85 persen dari total laba bersih BRI. Adapun, dividen yang menjadi bagian pemerintah sebesar Rp14,04 triliun. Pemerintah Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham sebesar 53,19 persen. 

Kemudian, sisanya sebesar 15 persen dari laba, yakni sebesar Rp4,66 triliun digunakan sebagai laba ditahan.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan pemberian dividend payout ratio sebesar 85 persen dilakukan karena perseroan memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal, dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.

“Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85 persen, CAR Perseroan tetap terjaga minimal 20 persen,” ujarnya.

2. BCA

Selanjutnya, RUPST BBCA menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 56,9 persen dari laba bersih tahun buku 2021 atau senilai Rp17,9 triliun, atau sebesar Rp145 per saham.

“Sehubungan dengan laba bersih yang diperoleh perseroan dalam tahun buku 2021 yaitu sebesar Rp31,4 triliun, RUPST menetapkan penggunaan laba bersih tersebut antara lain untuk dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp145 per saham,” kata manajemen, Kamis (17/3/2022).

Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tahun buku 2021 sebesar Rp25 per saham yang telah dibayarkan oleh perseroan kepada para pemegang saham pada 7 Desember 2021.

Dengan demikian, sisanya sebesar Rp120 per saham akan dibagikan kepada pemegang saham pada tanggal yang akan ditetapkan oleh Direksi perseroan.

“[Dividend payout ratio] 56,9 persen. Rp3,1 triliun interim dan sekarang Rp14,8 triliun, total Rp17,9 triliun,” jelasnya.

3. Bank Mandiri

Lalu, ada Bank Mandiri yang akan membagikan dividen sebesar Rp16,82 triliun atau Rp360,64 per saham. Dividen tunai akan dibayarkan pada 6 April 2022. 

Total nilai dividen yang dibagikan setara dengan 60 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk dapat berkontribusi secara optimal kepada negara serta keinginan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah.

"Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).

Sementara itu, 40 persen dari laba bersih konsolidasi tahun lalu dialokasikan sebagai laba ditahan.

Adapun, Bank Mandiri juga menyetorkan kepada Negara Republik Indonesia sebesar Rp8,75 triliun atas kepemilikan sebesar 52 persen saham Bank Mandiri. Dana akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara.

4. BNI

Selanjutnya, BNI memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar 25 persen dari laba bersih perseroan, yakni sebesar Rp2,72 triliun atau Rp146 per saham. Jumlah ini mencapai 25 persen dari laba bersih perseroan.

Adapun, sebesar 75 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp8,17 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan nilai dividen tahun buku 2021 BBNI naik 3,3 kali lipat dari dividen tahun buku 2020 yang sebesar Rp820,1 miliar.

“Nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp146, naik 3 kali lipat lebih dibanding dengan tahun lalu sebesar Rp44,” jelas Royke dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/3/2022).

Tak hanya itu, BBNI juga akan menyetorkan dividen senilai Rp1,63 triliun ke rekening kas umum negara dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah sebesar 60 persen. Sementara itu, atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp1,09 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.

Perseroan menjadwalkan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 23 Maret 2022. Selanjutnya, dividen akan dibayarkan pada 14 April 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper