Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beralih Menjadi BUMN, BSI (BRIS) Dinilai Mampu Optimalkan UMKM

Dengan status BUMN, BSI akan memiliki komitmen lebih tinggi dalam mendukung ekonomi kerakyatan. Hal ini salah satunya direpresentasikan dengan mendorong geliat pelaku UMKM.
Karyawan Bank Syariah Indonesia menunjukkan uang di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan Bank Syariah Indonesia menunjukkan uang di KC Jakarta Hasanudin, Jakarta, Selasa (2/2/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) diyakini dapat mengoptimalkan pemberdayaan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM jika berubah status menjadi perusahaan BUMN.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah melalui Kementerian BUMN menargetkan perubahan status emiten bank dengan kode BRIS ini menjadi BUMN pada tahun ini.

Tercatat, pemegang saham saat ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 50,83 persen saham, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 24,85 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 17,25 persen. Adapun, pemegang saham lain di bawah 5 persen, termasuk publik 7,08 persen.

Pengamat ekonomi syariah, Irfan Syauqi Beik, menuturkan bahwa dengan status BUMN, BSI akan memiliki komitmen lebih tinggi dalam mendukung ekonomi kerakyatan. Hal ini salah satunya direpresentasikan dengan mendorong geliat pelaku UMKM.

Dia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak terlepas dari sistem bagi hasil yang dinilai cocok untuk memperluas sumber pembiayaan bagi pelaku UMKM.

“Sehingga saat menjadi BUMN, pihak yang akan mendapatkan manfaat terbesar adalah UMKM,” ujar Irfan dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menggenjot jumlah wirausaha. Salah satunya adalah memperbanyak industri halal berbasis UMKM. Hal tersebut dinilai membutuhkan dukungan dari sektor keuangan.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto berpendapat bahwa BSI dinilai mampu menjadi pendorong sektor UMKM. Menurutnya, pembiayaan ke sektor ini cocok dengan akad syariah yang mengandung prinsip kerja sama kedua belah pihak.

Menutup tahun 2021, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan ke UMKM mencapai lebih dari Rp38 triliun. Jumlah itu berkontribusi 23,05 persen dari total penyaluran dana BSI ke UMKM.

Di sisi lain, UMKM memperlihatkan geliatnya sepanjang tahun lalu. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit ke sektor ini meningkat 12,3 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.147,3 triliun pada 2021. Awal tahun ini, penyaluran pembiayaan kepada UMKM juga menguat.

Per Januari 2022, kredit UMKM tumbuh 13,3 persen yoy, sedangkan bulan sebelumnya 12,3 persen secara tahunan. Hal itu disokong oleh pertumbuhan usaha berskala mikro yang berakselerasi dari 61,9 persen yoy menjadi 73,2 persen yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper