Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restrukturisasi Kredit Bank Sumsel Babel Melandai

Bank Sumsel Babel mencatat pemanfaatan restrukturisasi kredit oleh debitur cenderung rendah seiring kondisi sektor usaha yang berangsur pulih dari pandemi Covid-19.
Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo memberikan keteranan kepada wartawan terkait kinerja kredit Bank Sumsel Babel. -Bisnis/Dinda Wulandari
Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo memberikan keteranan kepada wartawan terkait kinerja kredit Bank Sumsel Babel. -Bisnis/Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Sumsel Babel mencatat pemanfaatan restrukturisasi kredit oleh debitur cenderung rendah seiring kondisi sektor usaha yang berangsur pulih dari pandemi Covid-19.

Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Agro, mengatakan saat ini nilai restrukturisasi kredit di bank pembangunan daerah (BPD) tersebut berkisar Rp600 miliar.

“Ada yang mengajukan restrukturisasi tetapi tidak masif, biasa saja, baik itu dari sektor UMKM maupun korporasi,” katanya, Rabu (20/4/2022).

Antonius memaparkan bahwa dari kisaran nilai restrukturisasi tersebut, pemanfaatan program oleh UMKM senilai Rp300 miliar. Restrukturisasi kredit itu diajukan oleh 500 debitur.

Sementara untuk debitur korporasi, kata dia, hanya segelintir, salah satunya kredit untuk jalan tol nilainya sekitar Rp300 miliar.

Dia menambahkan, perusahaan tetap menerima pengajuan restrukturisasi dari nasabah. Hal itu sesuai dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah memperpanjang masa relaksasi restrukturisasi kredit perbankan.

Diketahui, otoritas memperpanjang masa tersebut dari 31 Maret 2022 menjadi 31 Maret 2023. Perpanjangan relaksasi ditujukan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
 
“Relaksasi sebetulnya masih bisa dimanfaatkan untuk meringankan pelaku ekonomi yang kena dampak pandemi Covid-19,” katanya.

Namun demikian, dia menilai sudah banyak pelaku usaha di Sumsel yang pulih setelah dua tahun terkena badai pandemi.

“Sesuai kebutuhan saja, bukan berarti yang tidak restrukturisasi malah kita paksa kan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper