Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan Keuangan Jiwasraya 2021: Aset Berkurang, Masih Dapat Hasil Investasi

Jiwasraya mencatatkan rasio pencapaian atau risk based capital (RBC) –520,87 persen pada 2021.
Warga melintasi logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Senin (5/10/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintasi logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta, Senin (5/10/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mempublikasikan laporan keuangan 2021 dan memperoleh opini wajar, seperti halnya pada 2020. Perseroan tercatat tidak lagi menerima premi, mengalami penurunan nilai aset, tetapi masih memiliki hasil investasi yang naik tipis.

Jiwasraya telah mempublikasikan laporan keuangan 2021 di situs resminya. Selain itu, terdapat pula laporan keuangan dari 2020 hingga 2011, ketika perseroan telah dirundung gagal bayar maupun sebelumnya.

Laporan keuangan tersebut diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kanaka Puradiredja, Suhartono. Jiwasraya memperoleh opini wajar atas laporan keuangan 2021, sama halnya dengan 2020.

Dalam laporan keuangan 2021 tidak terdapat catatan nilai premi dan klaim dari Jiwasraya. Seperti diketahui, ketika proses restrukturisasi polis berjalan Jiwasraya tidak lagi memungut premi maupun membayarkan klaim kepada pemegang polisnya.

Jiwasraya masih mencatatkan pendapatan senilai Rp7,01 triliun pada 2021, tumbuh 261 persen (year-on-year/YoY) dari Rp1,94 triliun pada 2020. Kenaikan terbesar berasal dari akun pendapatan lain senilai Rp6,97 triliun yang tumbuh 258,5 persen (YoY).

"Pendapatan lain: di dalamnya termasuk pendapatan dari operasi yang dihentikan sebagai implementasi Pernyataan Standar Akuntansi [PSAK] 58," tertulis dalam laporan keuangan Jiwasraya 2021, dikutip pada Sabtu (4/6/2022).

Satu-satunya perusahaan asuransi jiwa pelat merah itu—sebelum akhirnya IFG Life berdiri, sebagai anak usaha IFG—tercatat masih memiliki hasil investasi. Pada 2021, hasil investasinya mencapai Rp33,6 miliar atau naik tipis 2,08 persen (YoY) dari sebelumnya Rp33,59 miliar.

Perseroan mencatatkan beban senilai Rp8,3 triliun pada 2021, atau naik 39,8 persen (YoY) dari sebelumnya Rp5,9 triliun. Penyumbang terbesarnya adalah beban usaha yang mencapai Rp8,25 triliun.

Jiwasraya mencatatkan rugi bersih Rp1,35 triliun pada 2021. Nilai itu ternyata turun hingga 66,5 persen (YoY) dari sebelumnya yang merugi Rp4,04 triliun.

Perusahaan tercatat memiliki aset senilai Rp13,7 triliun pada 2021, turun 12,8 persen (YoY) dari sebelumnya Rp15,7 triliun. Aset itu terdiri dari aset investasi Rp2,7 triliun dan aset bukan investasi Rp11 triliun.

Pada 2021, Jiwasraya masih menggenggam deposito berjangka senilai Rp435,6 miliar, surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan Indonesia senilai Rp107,8 miliar, pinjaman polis Rp9,47 miliar, serta aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp2,15 triliun.

Nilai aset tanah dan bangunan untuk investasi pada 2021 itu tercatat tumbuh 34,4 persen (YoY) dari sebelumnya Rp1,6 triliun. Hal tersebut membuat aset investasi Jiwasraya mencapai Rp2,7 triliun pada 2021, tumbuh 26 persen.

Portofolio investasi Jiwasraya pada 2021 relatif sama dengan 2020. Padahal, pada 2019 Jiwasraya masih menggenggam instrumen lainnya seperti saham Rp1,65 triliun, reksa dana Rp1,65 triliun, obligasi Rp692,8 miliar, medium term notes (MTN) Rp473,9 miliar, SBN Rp3,15 triliun, efek beragun aset Rp12,1 miliar, penyertaan langsung Rp777,8 miliar, dan pinjaman polis Rp89,02 miliar.

Jiwasraya mencatatkan rasio pencapaian atau risk based capital (RBC) –520,87 persen pada 2021. Angka itu turun dibandingkan dengan RBC tahun sebelumnya di angka –1.003,67 persen.

RBC Jiwasraya berada jauh di bawah batas minimal yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni 120 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper