Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi finansial (tekfin/fintech) akan mulai menjadi incaran untuk diakuisisi oleh perusahaan lain dalam waktu dekat.
Investment Analyst Central Capital Ventura Deandra Fidelia Marbun mengungkap tren ini turut terdorong urgensi startup yang bermain sektor riil untuk mulai memiliki lini bisnis pendulang profit signifikan di tengah kondisi terkini.
"Sudah terbukti di seluruh dunia, tipe perusahaan apa pun, itu ujung-ujungnya berupaya menjadi finance company. Tak terkecuali startup, kemungkinan besar juga mengincar fintech," ujarnya dalam diskusi Mini Conference: Startup Report 2021-2022 Q1 besutan DailySocial, Selasa (7/6/2022).
Sebagai informasi, hal ini seiring fenomena gejolak ekonomi makro dan potensi krisis global yang membuat investor mulai lebih selektif mendanai startup. Tren ini memaksa startup untuk memperbaiki fundamental bisnis, menggelar efisiensi, dan mencoba bertahan hidup lebih lama tanpa mengandalkan putaran pendanaan baru.
Adapun, akuisisi terhadap entitas lembaga keuangan, termasuk tekfin, bisa menjadi alternatif suatu startup untuk mulai memiliki lini bisnis baru yang berpotensi memperbesar porsi pendapatannya.
"Startup konvensional di sektor riil itu butuh terus berinovasi dan maju ke depan. Sementara fintech juga membutuhkan dorongan atau support dari transaksi startup konvensional yang kokoh. Jadi kalau pun bukan merger dan akuisisi, kolaborasi di antara keduanya juga akan semakin besar," tambahnya.
Baca Juga
Oleh sebab itu, dari kaca mata modal ventura pun, Deandra memproyeksi porsi pendanaan kepada fintech atau fintech related masih akan menjadi yang terbesar di tahun ini, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Adapun, Editor in Chief DailySocial Amir Karimuddin melihat tren serupa, sehingga laporannya turut menyoroti layanan keuangan terintegrasi alias embedded financing sebagai upcoming trends di iklim startup Tanah Air, sejajar dengan tren D2C dan Web3.
Tren ini meliputi mulai masifnya layanan pembayaran, banking, investasi, penyaluran pembiayaan atau pinjaman, dan asuransi, muncul di berbagai macam platform digital.
Oleh sebab itu, startup enabler di bidang open finance dan Open API macam Ayoconnect, Finantier, Brankas, Nikel, atau Brick akan turut berperan penting dalam tren embedded financing ini.