Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan kredit yang disalurkan oleh bank tumbuh 8,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp5.999,0 triliun pada Mei 2022.
Berdasarkan Analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) per Mei 2022, kredit perbankan tumbuh melambat per Mei 2022 dibandingkan dengan posisi April 2022 yang tercatat tumbuh 8,9 persen secara tahunan dengan nilai Rp5.971,6 triliun.
“Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi,” tulis BI dalam laporan, dikutip Senin (27/6/2022).
Dari total tersebut, BI menjelaskan kredit kepada korporasi tumbuh melambat dari 10,3 persen secara tahunan pada April 2022 menjadi 9,8 persen secara tahunan pada bulan laporan.
Adapun nilai kredit golongan debitur korporasi mencapai Rp3.073,1 triliun pada posisi Mei 2022, sedangkan pada April mencapai Rp3.049,9 triliun.
Sementara itu, kredit kepada perorangan tumbuh 9,1 persen secara tahunan menjadi Rp2.882,8 triliun. Itu meningkat dari pertumbuhan sebesar 8,9 persen secara tahunan pada April 2022 yang tercatat Rp2.878,4 triliun.
Adapun golongan debitur jenis lainnya mengalami kontraksi 43,9 persen pada Mei 2022 menjadi Rp43,1 triliun. Golongan ini terpantau naik dari sebelumnya terkontraksi 43,6 persen menjadi Rp43,3 triliun pada posisi April 2022.
Mengacu pada jenis penggunaan, perlambatan penyaluran kredit pada Mei 2022 terjadi pada kredit modal kerja (KMK) dan kredit konsumsi. Untuk KMK tercatat tumbuh 11,0 persen secara tahunan pada Mei 2022 menjadi Rp2.742,8 triliun, melambat dari bulan sebelumnya 11,5 persen secara tahunan.
“Perlambatan KMK terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan,” tambahnya.
Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi juga mengalami perlambatan dari 6,4 persen secara tahunan pada April 2022 menjadi 6,2 persen secara tahunan per Mei 2022. Pada posisi Mei 2022, kredit konsumsi mencapai Rp1.715,8 triliun.
BI mengungkapkan perlambatan yang terjadi pada kredit konsumsi didorong oleh penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
Di sisi lain, kredit investasi (KI) meningkat dari 7,2 persen secara tahunan pada April 2022 menjadi 7,6 persen secara tahunan pada Mei 2022 dengan nilai Rp1.540,3 triliun. Kredit pada jenis penggunaan ini terutama terjadi di sektor konstruksi, sektor pengangkutan, dan komunikasi.