Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Cepat Perbankan Menyalakan Mesin Uang Baru Bernama Paylater

International Data Corporation (IDC) memproyeksikan nilai penggunaan paylater dalam transaksi e-commerce di Asia Tenggara mencapai US$8,84 miliar pada 2025, naik 8,8 kali dari 2020. Tidak heran bank mulai tergiur mencicipi manisnya kue yang sebelumnya dilahap pemain fintech tersebut.
Adu cepat perbankan menyalakan mesin uang baru bernama paylater. /Traveloka
Adu cepat perbankan menyalakan mesin uang baru bernama paylater. /Traveloka

Bisnis.com, JAKARTA — Meningkatnya minat masyarakat serta tingginya proyeksi nilai penggunaan dari pembayaran cicilan berskema bayar tunda atau buy now pay latermembuat perbankan berlomba menghadirkan layanan ini di masing-masing platformnya.

Dari kacamata konsumen, kehadiran layanan bayar tunda menjadi berkah tersendiri. Masye Tumbel, perempuan berusia 32 tahun ini mengakui bahwa fitur paylater menawarkan banyak kemudahan sekaligus keuntungan, baik untuk berbelanja maupun bepergian.

Paylater memungkinkan gue untuk membeli barang-barang yang mendesak di tanggal yang nggak tepat, bisa banget membantu buat belanja,” ujar karyawan di salah satu rumah produksi tersebut ketika dihubungi Bisnis, Selasa (5/7/2022).

Tak cuma soal berbelanja, kata Masye, transaksi menggunakan layanan bayar tunda turut menghadirkan banyak benefit, mulai dari diskon ongkos kirim (ongkir) hingga potongan harga. Proses persetujuan juga diakuinya berlangsung cepat dan mudah.

Hal ini juga diamini oleh laporan Indonesian E-Commerce Consumer Behavior per Juni 2022, yang menyebutkan bahwa skema bayar tunda kian populer di masyarakat. Fleksibilitas pembayaran jadi faktor utama mengapa konsumen memilih layanan tersebut.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada Maret 2022, sebanyak 38 persen konsumen mengaku menggunakan paylater saat berbelanja di platform e-commerce atau dagang-el selama setahun terakhir. Porsi ini meningkat dibandingkan tahun lalu, yang mencapai 28 persen.

E-Wallet atau dompet digital sejauh ini masih mendominasi pembayaran di dagang-el. Sebanyak 79 persen konsumen menjatuhkan pilihanya ke layanan ini, meningkat dari posisi 69 persen pada 2021. 

Adapun, pembayaran melalui transfer bank atau virtual account menempati posisi kedua pilihan kedua konsumen dengan hasil survei sebesar 55 persen. Kendati demikian, posisi ini tidak banyak berubah dibandingkan tahun lalu. 

Survei Pembayaran Digital Konsumen di e-Commerce dalam Setahun Terakhir

Pilihan 

2021

2022

Perubahan

E-Wallet

65%

79%

14%

Transfer Bank/Virtual Account

51%

55%

4%

Paylater

28%

38%

10%

Pembayaran melalui Alfamart/Indomaret

39%

34%

-5%

Kartu Debit

11%

14%

-3%

Kartu Kredit 

6%

6%

-

Basis survei - responden yang menggunakan pembayaran non-tunai. 
Sumber: Laporan Indonesian E-Commerce Consumer Behavior - Juni 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper