Jadwal Akusisi dan Right Issue Bank Jasa Jakarta Sehingga Beralih ke Astra dan Welab Sky Li Ka-Shing
Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerasi Astra International (ASII) melalui anak usahanya PT Sedaya Multi Investama dan mitranya Welab Sky Limited resmi mengeluarkan jadwal akuisisi PT Bank Jasa Jakarta.
Welab merupakan salah satu financial technology (fintech) raksasa dengan pemegang saham seperti orang terkaya di Hongkong sekaligus salah satu orang terkaya dunia Li Ka-Shing, anak usaha Bank Dunia International Finance Corporation (IFC), lini investasi perusahaan asuransi Allianz yakni Allianz X, serta Sequoia Capital.
Dalam keterbukaan perusahaan hari ini, Senin (12/7/2022), Welab dan Astra mengumumkan akan mencaplok saham dalam Bank Jasa sehingga keduanya akan berbagi kepemilikan masing-masing 49,56 persen.
Sebagai gambaran, saat ini Welab telah memiliki 24 persen saham Bank Jasa. Jumlah ini setara 277.941 lembar saham Bank Jasa Jakarta.
"Welab Sky berencana mengambilalih 860.147 lembar saham dari PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha yang akan mengakibatkan Welab Sky sebanyak 1.138.088 saham perusahaan," jelas perusahaan dalam pengumumannya.
Sementara itu, Astra melalui PT Sedaya Multi Investama akan masuk dengan skema right issue. "PT SMI Berencana untuk menyuntikkan modal baru sejumlah 1.138.088 saham perusahaan," jelas manajemen lebih lannjut.
Baca Juga
Dengan skema ini maka setelah aksi korporasi dijalankan, baik ASII maupun Li Ka Shing melalui Welab akan memiliki masing-masing 49,56 persen sama besar.
"Rencana pengambilalihan akan dilakukan secara bersamaan oleh Welab Sky dan PT SMI pada hari yang sama," tulis perusahaan lebih lanjut.
Kepemilikan Bank Jasa Jakarta Saat Ini
Pengumuman yang sama menunjukkan, pemegang saham Bank Jasa Jakarta sebelum akuisisi adalah PT Widya Raharja Dharma (61,23 persen), PT Adikarta Graha (14,77 persen) dan Welab (24 persen).
Dengan melihat struktur ini dan rencana akuisisi, artinya Welab akan memborong terlebih dahulu saham di Bank Jasa Jakarta sehingga menjadi pengendali tunggal dengan kepemilikan 98,27 persen dan sisanya dimiliki oleh PT Widya Raharja Dharma.