Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jateng Cetak Laba Rp918 Miliar pada Semester I/2022

Laba Bank Jateng didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam menjaga pendapatan bunga bersih.
Bank Jateng. /Istimewa
Bank Jateng. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp918 miliar sepanjang semester I/2022, naik 8,25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam menjaga pendapatan bunga bersih.

Bila dirinci, dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia, per Juni 2022 dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Jateng sebesar Rp63,87 triliun. Dari jumlah tersebut, dana tabungan dan giro atau dana murah (Current accounts saving accounts/CASA) mencapai Rp39,64 triliun (62,06 persen).

Rasio CASA Bank Jateng meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang berada di posisi 56,92 persen dari total DPK.

Keberhasilan Bank Jateng dalam meningkatkan pertumbuhan CASA membuat beban bunga perusahaan turun 34,14 persen menjadi Rp700 miliar pada Juni 2022. Sementara itu, pendapatan bunga berada pada posisi Rp3,21 triliun, sedikit terkoreksi 1,53 persen yoy. Alhasil perusahaan membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp2,51 triliun, tumbuh 14,25 persen.

Pertumbuhan pendapatan bunga bersih tersebut membuat laba Bank Jateng naik 8,25 persen yoy menjadi Rp918 miliar pada semester I/2022.

Dari sisi kredit, pada 6 bulan pertama 2022, Bank Jateng telah menyalurkan kredit sebesar Rp49,97 triliun, jumlah tersebut naik tipis 0,1 persen yoy. Kenaikkan pembiayaan yang tinggi terjadi pada pembiayaan syariah yang tumbuh 11,15 persen yoy menjadi Rp2,88 triliun.

Tidak hanya mencatatkan pertumbuhan, kualitas kredit yang disalurkan Bank Jateng juga meningkat. Bank Jateng berhasil menekan non-performing loan (NPL) hingga ke posisi 2,7 persen (gross) dan 0,02 persen (net). Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni berada pada posisi 3,73 persen untuk NPL gross dan 0,32 untuk NPL net.

Rasio net interest margin tumbuh 0,87 basis poin menjadi 6,53 persen dan BOPO turun 455 basis poin menjadi 66,37 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper