Bisnis.com, JAKARTA — Kredit perbankan mengalami peningkatan yang signifikan pada Juni 2022. Secara month to month (bulanan), kredit perbankan pada Juni 2022 bertambah Rp164,49 triliun, tumbuh diatas rata-rata historis prapandemi, dengan modal kerja dan modal investasi yang mengalami kenaikkan signifikan.
Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agus Edy Siregar mengatakan tren kredit perbankan tumbuh 10,66 persen yoy pada Juni 2022. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Jika kami lihat rata-rata saat prapandemi saat Juni itu pada 2015-2019 tumbuhnya sekitar Rp75,72 triliun,” kata Edy dalam acara Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022, Selasa (2/8/2022).
Secara sektoral, kata Edy, juga terjadi peningkatan pertumbuhan kredit terutama untuk kredit manufaktur dan pertambangan.
Sementara secara pengelompokan, kredit KBMI 4 tumbuh 6,38 persen year to date/ytd menjadi Rp3.134 triliun. KBMI 3 tumbuh 7,52 persen ytd menjadi Rp1.637 triliun. KBMI 2 tumbuh 10,09 persen ytd menjadi Rp697 triliun dan KBMI 1 tumbuh 6,29 persen ytd menjadi Rp706 triliun.
Pertumbuhan kredit diperbankan dengan kualitas yang juga terus membaik terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang menurun pada Juni dibandingkan dengan Mei 2022 atau secara bulanan.
“NPL gross membaik dari 3,04 menjadi 2,86 pada Mei,” kata Edy.
Adapun Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2022 mampu mencapai 9–11 persen secara tahunan. Hal ini didorong oleh capaian penyaluran kredit yang tumbuh 10,66 persen pada Juni 2022.
“Dengan memerhatikan perkembangan dan upaya yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2022 diperkirakan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya menjadi 9–11 persen,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/7/2022).
Perry menjelaskan bahwa peningkatan proyeksi itu seiring dengan ketahanan sistem keuangan dan intermediasi perbankan yang terus meningkat. Adapun, sampai dengan Juni 2022, penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 10,66 persen yoy.
Terkait hal itu, sejumlah bankir meyakini bahwa proyeksi pertumbuhan kredit nasional sebesar 9–11 persen yang dibidik Bank Indonesia (BI) dapat tercapai. Hal ini seiring meningkatnya kebutuhan kredit untuk modal kerja hingga investasi.