Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Kredit 3 Sektor Ini Tetap Perkasa di Tengah Inflasi

Ekonom memprediksi kredit 3 sektor yang tetap perkasa dan tumbuh di tengah tekanan inflasi.
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor manufaktur, perdagangan dan sektor pertanian dinilai menjadi tiga sektor yang cukup perkasa di tengah naiknya inflasi dalam negeri dan bayang-bayang kenaikkan suku bunga acuan. Selain ketiga sektor tersebut, sektor UMKM juga terbilang cukup kokoh.

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede mengatakan di tengah kondisi inflasi dan bayang-bayang kenaikkan suku bunga, biasanya perbankan akan mengincar sektor yang memiliki pertumbuhan solid.

Berdasarkan kategori, sektor-sektor dinilai cukup tangguh di tengah inflasi adalah sektor yang berkaitan dengan manufaktur, perdagangan dan pertanian.

“Ketiga sektor itu cukup baik pertumbuhannya dan tangguh di tengah pandemi 2020 dan 2021. Pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya,” kata Josua dalam Community Event Kini Paham Kredit #3, Rabu (10/8/2022).

Berdasarkan data yang dihimpun Bank Permata dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, kata Joshua, sektor-sektor tersebut mengalami pertumbuhan kredit yang cukup signifikan pada April 2022.

Per April 2022, secara tahunan kredit sektor pertanian dan kehutanan tumbuh 11,79 persen, sektor manufaktur tumbuh 12,05 persen dan sektor perdagangan ritel dan wholesale tumbuh 8,06 persen.

Selain sektor tersebut, sektor pertambangan juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan mencapai 49 persen yoy, tumbuh sekitar 1800 bps dibandingkan dengan Maret 2022.

Sementara itu, dari sisi npl sektor pertanian tercatat mengalami penurunan 4 bps menjadi 1,54 persen pada April 2022. Sementara itu sektor manufaktur turun 3 bps menjadi 4,84 persen dan sektor perdagangan naik 17 bps menjadi 4,31 persen.

Dia mengatakan dengan mobilitas masyarakat yang mulai membaik, sektor UMKM sudah mulai pulih sehingga sektor tersebut juga menjadi alternatif.

“UMKM Indonesia memberi pengaruh cukup besar karena 60 persen dari ekonomi Indonesia ini didorong oleh UMKM,” kata Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper