Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) menghuni jajaran top gainers sepanjang perdagangan pekan lalu, 8 – 12 Agustus 2022. Kenaikan harga saham sebesar 24,77 persen membawa NOBU bercokol di peringkat ke-8.
Pada perdagangan Jumat (12/8) saham NOBU ditutup menguat sebesar 13,33 persen menuju level Rp680 per saham, dengan total volume saham yang diperdagangkan mencapai 7,19 juta.
Berdasarkan data RTI, saham NOBU sepanjang 6 bulan terakhir berada dalam tren positif dengan kenaikan sebesar 25,93 persen. Akan tetapi, sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (ytd) saham perseroan masih terkoreksi 4,23 persen.
Sebagai catatan, NOBU diketahui berencana melakukan aski penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue.
Rencananya, aksi korporasi tersebut akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan berlangsung pada 14 Juli lalu. Namun, sehari sebelum berlangsung, manajemen mengumumkan penundaan RUPSLB.
Dalam surat kepada otoritas bursa, manajemen NOBU menjelaskan penundaan RUPSLB berhubungan dengan adanya permintaan tambahan informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana rights issue.
NOBU ini berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 630,45 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Hasil dana yang dihimpun bakal digunakan untuk pembelian aset berupa gedung perkantoran.
“Sesuai dengan rencana bisnis perseroan, perseroan berencana untuk melakukan pembelian gedung perkantoran dan memanfaatkannya secara efisien guna mendukung kegiatan usaha perseroan,” tulis manajemen NOBU.
Selain itu, dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja perseroan berupa penyaluran kredit dengan nilai sebesar Rp35 miliar. Adapun, sebanyak Rp368 miliar ditujukan untuk pembelian Gedung Graha Lippo, Kabupaten Tangerang, Banten.