Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) gencar meraup potensi pasar investasi global hingga ekspor-impor melalui sejumlah cara.
Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan, BNI misalnya telah menempatkan kantornya di 11 negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, hingga Belanda.
"BNI mendukung perekonomian Indonesia dengan membantu aliran masuk FDI [foreign direct investment]," kata Iqbal dalam acara BNI Investor Daily Summit 2022 pada Rabu (12/10/2022).
Ia mengatakan, dengan hadirnya BNI di sejumlah negara itu, BNI bisa meraup lebih dari 30 persen FDI dan arus perdagangan ekspor-impor.
Selain itu, perseroan memiliki memiliki tiga International Desk. "Ini meliputi Jepang, Cina, dan Korea Selatan," ujar Iqbal.
International desk berfungsi sebagai layanan konsultasi bagi orang asing perusahaan dalam mendirikan operasi regional di Indonesia. BNI menyediakan layanan rekomendasi mitra lokal, perizinan, dan modal investasi.
BNI juga berkoordinasi dengan lebih dari 1.200 bank koresponden di 85 negara. Dengan begitu, BNI bisa mendapatkan akses 15 mata uang dalam mendukung bisnis internasional.
Iqbal mengatakan, selain mengandalkan jaringan, perseroan mengandalkan platform digital untuk bisnis internasional,
seperti BNI Trade Online, BNIDirect, dan BNI More. "Platform digital BNI robust untuk transaksi internasional, mulai dari foreign exchange (forex) hingga remittance," katanya.
BNI juga mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air untuk go global melalui solusi digital terintegrasi, yakni Xpora. Melalui platform digital tersebut, UMKM BNI yang tersebar di seluruh Indonesia dapat terhubung dengan pasar luar negeri.
"Solusi satu atap Xpora ini bermanfaat untuk mengembangkan bisnis UMKM go global. Apalagi, BNI memiliki portofolio UMKM yang kuat dan berkembang," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar juga mengatakan bahwa Xpora merupakan upaya dari BNI mempercepat pemulihan ekonomi. BNI berupaya membawa UMKM melompat lebih tinggi dan naik kelas, lewat dukungan permodalan dan pembukaan akses ke pasar global bagi UMKM.
“Kami memang banyak membantu UMKM untuk ekspor, kami arahkan komoditas yang berkualitas, nanti pekerja migran di luar negeri, kita kasih modal untuk beli UMKM di Indonesia,” ujar Royke dalam acara Pelepasan Tim Jelajah BUMN untuk Indonesia, bulan lalu (14/9/2022).