Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) gencar mengerek dana pihak ketiga (DPK) terutama dari deposan ritel seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Diketahui, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps), sehingga menjadi 4,25 persen.
Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengungkapkan bahwa Bank Raya telah melakukan penyesuaian tingkat suku bunga deposito dalam merespon kenaikan suku bunga acuan itu.
Sedangkan, untuk menjaga kinerja keuangan seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI, AGRO telah menyiapkan sejumlah strategi. "Dari sisi funding akuisisi pendanaan difokuskan pada akuisisi dana murah atau CASA (current account saving account) terutama untuk deposan ritel," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (18/10/2022).
Perseroan menyasar deposan ritel sebab sektor tersebut tidak terlalu sensitif dengan kenaikan suku bunga. Lalu, untuk sisi kredit perseroan memaksimalkan margin yang diperoleh melalui penyaluran pinjaman pada sektor digital.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fazri mengatakan bahwa Bank Raya terus mengoptimalkan pertumbuhan CASA melalui digital saving yang ditunjang dengan program yang menarik serta suku bunga yang bersaing.
Untuk diketahui, tabungan raya digital menawarkan kemudahan kepada nasabah dalam membuka rekening tabungan dari mana saja, tanpa harus mengunjungi kantor cabang. Produk Tabungan Raya juga terhubung dengan kekuatan jaringan yang dimiliki oleh induk, yakni BRI.
“Strategi Bank Raya untuk meningkatkan CASA adalah dengan mengoptimalkan Program Marketing secara digital dan direct dengan pendekatan O2O [online to offline] melalui community branch,” kata Akhmad kepada Bisnis, bulan lalu (28/9/2022).
Selain itu, untuk menjaga kualitas pinjaman, Bank Raya memanfaatkan big data untuk membangun credit scoring yang baik serta membangun kolaborasi secara end-to-end dengan mitra mulai dari pengajuan, pencairan, hingga proses collection di dalam platform digital.
Tercatat, per Agustus 2022 Bank Raya telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,45 triliun, dengan total aset yang dimiliki sebesar Rp12,90 triliun.
Bank Raya juga telah menghimpun DPK sebesar Rp9,67 triliun dengan 40,63 persen di antaranya merupakan CASA.
Per Juni 2022 jumlah pengguna Bank Raya mencapai sekitar 713.000 dengan jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) dari total nasabah mencapai 600.000 rekening. Adapun Bank Raya membidik 1 juta nasabah hingga akhir 2022.