Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhirnya Kredit Perbankan Kembali Tumbuh 11 Persen

Dalam delapan tahun terakhir, pertumbuhan kredit bank menyentuh 11 persen terjadi pada 2014 dan 2018. 
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Senin (25/2/2019). /Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Senin (25/2/2019). /Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit dan pembiayaan bank tumbuh 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per kuartal III/2022 intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dan mendukung perekonomian Nasional. Bila dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, capaian September 2022 merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. 

Adapun dalam delapan tahun terakhir, pertumbuhan kredit bank menyentuh 11 persen terjadi pada 2014 dan 2018. 

"Ini ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan seluruh sektor ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI hari ini, Kamis (20/10/2022).

Sementara itu BI mencatat pertumbuhan pembiayaan bank syariah tumbuh di atas rata-rata industri, yakni 19 persen yoy.

Perry menjelaskan bahwa dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar. Hal ini diiringi dengan membaiknya permintaan dari sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

Fungsi intermediasi perbankan juga ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang berlanjut, sejalan dengan tingkat kemampuan membayar dan belanja modal.

"BI mengapresiasi perbankan dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui kredit ke dunia usaha dan jaga suku bunga kredit tetap akomodatif," ujar Perry.

Ia pun optimis pertumbuhan kredit pada 2022 akan berada pada kisaran 9-11 persen yoy.

Perry juga menyoroti ketahanan sektor perbankan yang sejauh ini terjaga. Hal tersebut terlihat dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) per Agustus 2022 yang mencapai 25,12 persen.

Kemudian rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross per Agustus 2022 mencapai 2,88 persen dan NPL net 0,79 persen.

Dari sisi likuiditas per September 2022, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,77 persen secara yoy. Namun capaian ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan per Agustus 2022 yang mencapai 7,77 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper