Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan ginjal misterius pada anak atau gangguan ginjal akut progresif atipikal masih mendulang peningkatan kasus hingga hari ini.
Meskipun pengobatan gangguan ginjal misterius dalam jaminan BPJS Kesehatan, namun pihaknya tidak menspesifikasi data pasien gangguan ginjal misterius tersebut.
Sedangkan dari data yang dirilis Kemenkes pada Senin (18/10/2022) lalu, setidaknya ada 206 kasus terkait gagal ginjal yang dimiliki oleh BPJS.
"Data BPJS diambil dengan koding Ina Cbgs N1, spesifik gagal ginjal anak, dari data yang di BPJS Kesehatan, perbedaan data bisa saja terjadi. Kalo yang misterius, itu BPJS tidak melakukan tracing," ungkap Iqbal kepada Bisnis pada Jumat (21/10/2022).
Berdasarkan data yang diterima Bisnis, BPJS mengeluarkan dana sekitar Rp23,8 miliar untuk 1174 kasus gagal ginjal anak usia 0-14 tahun (GGA) secara keseluruhan sejak bulan Januari hingga Agustus 2022.
Dari data tersebut, sebanyak 732 kasus diantaranya merupakan pasien Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) yang menghabiskan sekitar Rp23,6 Miliar sepanjang tahun 2022.
Baca Juga
Lalu 442 kasus lain merupakan pasien Rawat Jalan Tingkat Lanjut atau RJTL dengan dana sekitar Rp145,7 juta. Hal ini sudah termasuk dengan total biaya yang dikeluarkan oleh BPJS untuk menjamin pencucian darah.
"Jangan lupa, kasus gagal ginjal yang butuh cuci darah sudah dijamin sejak BPJS berdiri," tambah Iqbal.