Bisnis.com, JAKARTA — Analis RHB Sekuritas menilai bekal dana murah besar yang dimiliki oleh PT Bank Jago (IDX: ARTO) dapat mendorong kinerja perusahaan.
ARTO mencatatkan dana murah atau current account, savings account (CASA) dari giro dan tabungan meningkat sebesar 442 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2022. Pertumbuhandisebut dampak kolaborasi perusahaan dengan berbagai ekosistem.
Berdasarkan laporan keuangan, CASA ARTO per kuartal III/2022 mencapai Rp5,14 triliun. CASA mendominasi struktuk dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago dengan porsi 71 persen. Bank Jago sendiri telah mencatatkan pertumbuhan DPK 186 persen yoy menjadi Rp7,28 triliun. Sedangkan, porsi DPK lainnya dari deposito hanya tumbuh 38 persen yoy.
Analis Pasar Modal dari RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, porsi dana murah yang besar ini mampu membuat Bank Jago bertahan di tengah kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
“Bank Jago siap menghadapi kenaikan suku bunga berkat porsi dana murahnya yang besar,” kata Analis Pasar Modal dari RHB Sekuritas Andrey Wijaya, Senin (24/10/2022).
Diketahui, BI pekan ini (20/10/2022) telah mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. Pada 2 bulan sebelumnya BI juga telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps.
Baca Juga
Sedangkan, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan bahwa pertumbuhan pesat CASA itu terdorong oleh kolaborasi dengan berbagai ekosistem. “Bank Jago percaya kolaborasi adalah cara yang efektif untuk memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah serta membuat kami bertumbuh cepat dan efisien,” katanya dalam siaran pers dikutip Bisnis pada Senin (24/10/2022).
Ia menjelaskan, sepanjang tahun ini Bank Jago telah melakukan sejumlah kolaborasi baru. Terbaru, Bank Jago meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dengan memberikan pendanaan pada produk GoPayLater Cicil yang merupakan produk pinjaman digital dari Tokopedia.
Bank Jago juga memperdalam kolaborasi bersama GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanannya ke dalam aplikasi GoBiz.
Kharim juga mengatakan, porsi CASA yang besar ini membuat Bank Jago berhasil menjaga beban bunga dan beban syariah yang rendah, yakni Rp101 miliar per kuartal III/2022, naik 166 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan bunga dan pendapatan syariah Bank Jago juga tumbuh lebih tinggi, yakni meningkat 205 persen menjadi Rp1,08 triliun. Kemudian, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat Rp984 miliar atau tumbuh 210 persen secara tahunan.
Adapun mesin kredit bank per September 2022 juga berkerja dengan keras. Penyaluran dana secara konvensional dan syariah naik 119 persen yoy menjadi Rp8,16 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah tersebut ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending).
Salah satu kolaborasi partnership lending terbaru adalah dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas terkemuka Carsome Indonesia dan Moladin. Hingga akhir September 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi, termasuk 32 mitra untuk partnership lending.
Kinerja laba bank digital milik Jerry Ng itu juga mencatatkan pertumbuhan pesat menjadi Rp41 miliar per kuartal III/2022. Pada periode yang sama tahun lalu, bank digital yang didirikan oleh Jerry Ng ini masih merugi Rp32,9 miliar.