Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Finance Sebar Rp6,2 Triliun per September, Mobil Bekas Jadi Andalan

CIMB Niaga Finance melihat pasar mobil bekas tengah mendapatkan sentimen positif pada akhir tahun ini sampai memasuki 2023.
Karyawan beraktivitas di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di kantor PT CIMB Niaga Auto Finance di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (3/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) bakal menggenjot produk pembiayaan mobil bekas untuk menghadapi periode menantang pada kuartal IV/2022 dan memasuki 2023.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menjelaskan bahwa strategi ini merupakan antisipasi dari potensi pelemahan daya beli masyarakat akibat lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga, serta habisnya era insentif pajak barang mewah (PPnBM) mobil baru pada September 2022 lalu.

"Mobil baru sempat menyumbang pembiayaan besar kepada CNAF sepanjang semester I/2022, terutama karena harga unitnya sedang murah berkat insentif PPnBM. Jadi di kondisi saat ini, kami tidak akan terlalu agresif, dan kami akan seimbangkan lewat memperbesar porsi pembiayaan mobil bekas," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (25/10/2022).

Sebagai informasi, CNAF menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp6,2 triliun per September 2022, naik 72 persen ketimbang periode sama tahun lalu di Rp3,6 triliun. Porsi pembiayaan mobil bekas menyumbang Rp2,5 triliun atau sekitar 40 persen, sementara mobil baru menyumbang Rp2 triliun atau sekitar 32 persen.

Aris mengungkap era diskon PPnBM mobil baru sebenarnya sempat menolong kinerja pembiayaan baru CNAF di kuartal I/2022 hingga menembus Rp2,3 triliun. Setelahnya, karena insentif PPnBM secara bertahap dikurangi oleh pemerintah, pembiayaan CNAF pun turun menjadi Rp2,1 triliun di kuartal II/2022 dan Rp1,8 triliun di kuartal III/2022.

"Kalau di kuartal III/2022 kemarin CNAF rata-rata bisa menyalurkan Rp600 miliar per bulan, kuartal IV/2022 ini harapannya tidak terlalu jauh di sekitar itu. Terlebih, mobil baru juga masih terdampak keterbatasan stok akibat kelangkaan komponen. Sebaliknya, pasar mobil bekas justru tengah mendapat sentimen positif," ungkapnya.

Menurut Aris, sentimen positif yang berpotensi membuat pembiayaan mobil bekas lebih semarak dalam waktu dekat, di antaranya karena sudah tidak ada sentimen banting harga dari unit mobil baru dan tumbuh pesatnya situs jual-beli mobil bekas berkualitas di Tanah Air.

"CNAF sangat diuntungkan dengan fenomena tersebut, sehingga pembiayaan mobil bekas kami pun masih dalam tren positif. Kami pun sudah siap menyambut peluang ini, karena CNAF sudah punya mekanisme pembiayaan mobil bekas yang serba online lewat platform digital besutan kami," tutupnya.

Sebagai gambaran, sepanjang tahun lalu total penyaluran pembiayaan baru CNAF mencapai Rp5,6 triliun. Porsi dari pembiayaan mobil bekas Rp2,41 triliun, mobil baru mencapai Rp1,58 triliun, sementara sisanya untuk produk multiguna dana tunai dan pembiayaan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper