Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bos CIMB Niaga (BNGA): Suku Bunga Deposito Bank Besar Mulai Naik per November 2022

Bank besar akan mulai merespons kenaikan suku bunga acuan pada November 2022.
Alifian Asmaaysi
Alifian Asmaaysi - Bisnis.com 27 Oktober 2022  |  19:44 WIB
Bos CIMB Niaga (BNGA): Suku Bunga Deposito Bank Besar Mulai Naik per November 2022
Nasabah bertransaksi menggunakan Super AppOCTO milik PT Bank CIMB Niaga Tbk.(BNGA)di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah bank besar akan mengerek suku bunga deposito per November 2022, sebagai respons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Sebagaimana diketahui BI rate telah naik 125 basis poin (bps) dalam 3 bulan terakhir. 

“Kita mulai melihat dalam beberapa waktu belakangan BI juga terus naikkan rate, terakhir kami pikir hanya akan naik 25 basis ternyata 50 basis, nah ini jadi kayak ada konsensus di dunia perbankan, terutama top 10 bank,” Jelas Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), Lani Darmawan pada konferensi pers paparan kinerja keuangan Sembilan bulan pertama, Kamis (27/10/2022).

Dia menjelaskan dengan kondisi suku bunga acuan yang tinggi dan diperkirakan masih akan naik hingga akhir 2022 bank besar akan kompak menaikkan suku bunga deposito mulai November 2022. “Kelihatannya memang harus naik, kalau saya lihat di market mungkin November ini akan naik semua,” jelasnya.

Akan tetapi, Lani juga menggaris bawahi nantinya kenaikan suku bunga juga akan dibarengi dengan mempertimbangkan risk based pricing dan relationship based pricing.

“Tentu saja, risk-based pricing dan relationship pricing akan terus berjalan, jadi tidak ada rate satu untuk semuanya“ tegas Lani.

Sementara itu, CIMB Niaga melaporkan beban bunga turun 9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp3,91 triliun per kuartal III/2022. Akan tetapi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun 43 bps menjadi 4,43 persen. 

Pada periode yang sama pendapatan bunga bersih BNGA juga mengalami penurunan tipis sebesar 1 persen yoy menjadi Rp9,42 triliun dari Rp9,49 triliun.

Kendati demikian, Lani tetap optimis mencapai target pertumbuhan pada tahun depan. “Target di tahun depan kami bisa menargetkan semuanya naik positif, target kredit juga masih naik positif terutama fokus utamanya kembali adalah di sisi retail, yaitu KPR dengan OCTO, serta dari sisi UMKM” ucap Lani Darmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

cimb niaga suku bunga acuan perbankan
Editor : Muhammad Khadafi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top