Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah mewanti-wanti terkait resesi yang akan menjadi ancaman global tahun 2022 mendatang.
Bahkan Sri Mulyani menyampaikan bahwa ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global pada 2023 bukanlah tantangan yang mudah.
Sementara, dari tahun ke tahun Indonesia masih menyandang gelar negara konsumtif yang berdampak pada daya beli masyarakat.
Namun, Country General Manager dari Atome Winardi Wijaya mengungkapkan, masyarakat dengan sikap konsumtif ini justru bisa membuat resesi tidak berdampak secara signifikan.
"Saya rasa efeknya akan terasa tapi tidak seperti di negara lain," ungkapnya kepada Bisnis pada Jumat (4/11/2022).
Hal diungkapkannya sebab, menurutnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih terbilang stabil.
Baca Juga
Maka, Winardi menyebut, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, diperlukan teknologi yang memudahkan transaksi masyarakat dan membuat roda perekonomian terus berputar. Sehingga dampak resesi akan terminimalisir.
Menurutnya, paylater membantu masyarakat menghindari dampak resesi dengan mengatur keuangan secara lebih baik.
"Paylater alternatif payment, sehingga masyarakat di masa resesi ini bisa lebih memanage lah finansial mereka dengan lebih baik," kata Winardi.
Senada dengan Winardi, Head of Marketing dari Atome Frecy Ferry Daswaty, juga mengungkapkan hal yang sama.
Menurutnya Paylater bisa menjadi alternatif pembayaran yang membantu menghindari dampak resesi juga dari sisi pelaku bisnis.
"Yang tadinya dia punya uang Rp300.000, dia membeli sepatu dengan harga Rp300.000 karena dia bisa bayar dengan atome (perusahaan pay later) dan dicicil 0 persen selama 3 bulan, jadinya dia mungkin bisa dua," ungkap Frecy kepada Bisnis pada Jumat (4/11/2022).
Menurutnya, dengan penggunaan paylater selain masyarakat yang akan diuntungkan, tetapi juga pelaku bisnis akan mendapatkan efek yang sama.
"Sebenarnya bukan hanya dari sisi pengguna saja yang diuntungkan, tapi dari sisi pelaku bisnis yang mana mereka adalah penggerak ekonomi Indonesia supaya kita bisa menghindari resesi," tambah Frecy.