Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

10 Bank Besar Penyalur Kredit Sindikasi Jumbo per Kuartal III/2022

Hingga kuartal III/2022 terdapat 10 daftar bank besar penyalur kredit sindikasi jumbo yang tembus Rp345,18 triliun.
Ilustrasi kredit sindikasi perbankan/Freepik
Ilustrasi kredit sindikasi perbankan/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit sindikasi hingga kuartal III/2022 terus mengalami peningkatan mencapai US$22 miliar atau sekitar Rp345,18 triliun.

Dilansir dari Bloomberg League Table Reports, selama sembilan bulan pertama hingga kuartal III/2022 dilihat dari sisi mandated lead arranger (MLA) terdapat setidaknya 51 proyek yang melibatkan hingga 60 bank.

Torehan tersebut meningkat 30 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tercatat US$17,12 miliar atau sekitar Rp268 triliun (asumsi kurs Rp15.500).

Pada posisi pertama sebagai mandated lead arranger (MLA), Bank Mandiri masih konsisten menjawarai partisipasi pemberian biaya sindikasi hingga US$3,41 miliar atau sekitar Rp53 triliun.

Secara lebih rinci, berikut daftar 10 besar bank yang memberikan kredit sindikasi terbesar hingga kuartal III/2022.

10 Bank Besar Penyalur Kredit Sindikasi Jumbo:

1. Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masih konsisten bertengger di posisi pertama sebagai bank pemberi kredit sindikasi terbesar hingga kuartal III/2022.

Dilansir dari Bloomberg League Table Reports, dilihat dari sisi mandated lead arranger (MLA), Bank Mandiri tercatat terlibat dalam pembiayaan kredit indikasi dalam 31 projek dengan besaran pangsa pasar sebesar 15,38 persen.

Adapun, total kredit sindikasi yang disuntikkan oleh Bank Mandiri hingga kuartal III/2022 tembus hingga US$3,41 miliar.

2. Bank Negara Indonesia (BNI)

Posisi kedua diduduki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang mengelola kredit sindikasi dengan nilai total US$1,87 miliar hingga kuartal III/2022. Dari sisi MLA, perseroan tercatat menahkodai 12 projek dengan pangsa besar sebesar 8,44 persen.

3. Bank Central Asia (BCA)

BCA menjadi satu-satunya bank swasta yang berhasil tembus ke 3 besar daftar bank dengan pemberian krediit sindikasi tergendut hingga kuartal III/2022.

Bank dengan saham terbesar yang dipegang oleh duo hartono ini berhasil membukukan kredit sindikasi senilai US$1,18 miliar atau skeitar Rp29 triliun.

Di samping itu, perseroan tersebut raup pangsa pasar sebesar 5,34 persen hingga kuartal III/2022.

4. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. duduk di posisi keempat setelah berhasil mencatatkan kredit sindikasi sebesar US$1,16 miliar.

Jika dikonversikan, angka tersebut tembus sekitar Rp18,17 triliun. Di samping itu, torehan pangsa pasar yang diraup berada tipis dibawah BCA sebesar 5,22 persen.

5. United Overseas Bank

United Overseas Bank Limited atau sering dikenal sebagai UOB merupakan perusahaan perbankan multinasional yang berpusat di Singapura.

Pada kuartal III/2022 UOB berhasil catatkan kredit sindikasi sebesar US$964,65 juta atau sekitar Rp15,18 triliun dengan pangsa pasar sebesar 4,34 persen.

Jika dibandingkan pada periode sebelumnya, jumlah kredit sindikasi yang disalurkan tumbuh lebih dari 100 persen dari US$437 juta. Alhasil hal tersebut mengerek posisi UOB dari peringkat 13 menjadi posisi kelima dalam kuartal III/2022.

6. Bangkok Bank PCL

Bangkok Bank Public Company Limited yakni salah satu bank komersial terbesar di Thailand. Pada periode sebelumnya, Bank PCL duduk di urutan ke-15.

Pada kuartal III/2022, Bank Bangkok PCL melipat gandakan kredit sindikasinya hingga tembus US$906,53 juta atau sekitar Rp14,20 triliun. Alhasil, posisi ranking Bank Bangkok PCL merangkak naik ke posisi 6 pada kuartal III/2022.

7. CIMB Niaga

PT CIMB Niaga Tbk. pada kuartal III/2022 duduk di posisi ke-7 sebagai bank pemberi kredit sindikasi terbesar. Hingga akhir September 2022, CIMB Niaga suntikkan kredit sindikasi sebesar US$873,44 juta.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kredit sindikasi yang diberikan tumbuh sebesar 40 persen dari US$625,70 juta hingga membawa bank berkode emiten BNGA tersebut naik satu peringkat dari posisi 8 menjadi posisi 7.

8. DBS Group

DBS Group menjadi bank multinasional asal Singapura ke dua yang berhasil masuk ke dalam 10 besar daftar bank dengan kredit sindikasi terbesar hingga kuartal III/2022.

Dilihat dari sisi mandated lead arranger (MLA), DBS Group berikan kredit tembus US$803,04 juta atau sekitar Rp12,58 triliun dengan pangsa pasar sebesar 3,61 persen.

9. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc

Pada kuartal III/2022 Mitsubishi UFJ Financial Group Inc catatkan kredit sindikasi sebesar US$773,13 juta dengan pangsa pasar 3,48 persen. Dibanding dengan total kredit yang disalurkan pada tahun lalu, perseroan ini gandakan besaran kredit sindikasi sebesar 30 persen.

Hanya saja, besaran tersebut ternyata tak mampu bersaing dengan besaran kredit sindikasi yang digelontorkan beberapa bank lainnya hingga menggeser posisi Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. yang mulanya berada pada peringkat ke 8 kini harus merosot ke posisi 9.

10. Mizuho Financial

Posisi terakhir ditempati oleh Mizuho Financial yang catatkan kredit sindikasi sebesar US$698,05 juta pada kuartal III/2022. Angka tersebut naik hampir 200 persen dari US$235,49 juta kredit sindikasi yang disalurkan pada periode sebelumnya.

Alhasil, angka tersebut menjadi anak tangga bagi perseroan untuk masuk ke dalam 10 besar bank dengan kredit sindikasi terbesar pada kuartal III/2022.

Pada periode sebelumnya, Mizuho Financial berada di posisi ke-16 dengan pangsa pasar saat itu sebesar 1,37 persen.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper