Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyampaikan transaksi Livin’ Paylater yang merupakan dari layanan dari BNPL atau buy now pay later terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan seiring meningkatnya tren transaksi non tunai di kalangan masyarakat.
Bank Mandiri optimis Livin’ PayLater akan mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang 2025. Namun demikian dirinya belum dapat menyampaikan kisi-kisi pertumbuhan paylater maupun angka kinerja terbaru saat ini.
"Optimisme ini tercermin dari nilai dan jumlah transaksi Livin’ PayLater yang meningkat tiga kali lipat di bulan Februari 2025 secara tahunan [year-on-year/YoY]," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara kepada Bisnis, dikutip pada Kamis (17/4/2025).
Menurut Ashidiq, akselerasi ini mencerminkan respons positif dari masyarakat terhadap solusi pembayaran digital yang fleksibel dengan kualitas kredit yang membaik. Dia menilai menilai skema pembayaran BNPL telah menjadi inovasi yang relevan dengan kebutuhan transaksi masyarakat.
Selain itu, katanya, kehadiran Livin’ PayLater menjadi bagian dari sinergi pengembangan ekosistem digital Bank Mandiri.
"Untuk itu, sejak dirilis akhir 2023, layanan ini terus memperluas jangkauan dan memberikan nilai tambah sebagai alternatif pembayaran yang praktis," tuturnya.
Baca Juga
Walau optimistis, Ashidiq menyebut Bank Mandiri selalu memiliki strategi untuk mitigasi risiko berbasis data, penguatan teknologi, serta inovasi berkelanjutan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelunnya mencatatkan outstanding layanan perbankan beli sekarang bayar nanti atau Buy Now Pay Later (BNPL) sebesar Rp21,98 triliun per Februari 2025. Mengacu pada data OJK, outstanding paylater menurun jika dibandingkan dengan Januari 2025, yaitu sebesar Rp22,57 triliun.
Meski demikian, data tersebut jika diukur secara tahunan mengalami penurunan. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan angka tersebut tumbuh sebesar 36,60% secara tahunan (year on year/YoY) per Februari 2025.
“Baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh sebesar 36,60% [YoY] per Februari 2025,” kata Dian dalam Konferensi Pers RDK OJK, Jumat (11/4/2025).
Di sisi lain, OJK turut mencatat jumlah pengguna BNPL pada Februari 2025 menjadi 23,66 juta, menurun dibandingkan Januari 2025 yang sebanyak 24,44 juta pengguna. Sementara itu, porsi kredit produk paylater perbankan sebesar 0,25%. Adapun kredit perbankan tumbuh sebesar 10,30% (YoY) menjadi Rp7.825 triliun pada Februari 2025.