Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Banten, Tbk. (BEKS) menunjuk Muhammad Busthami sebagai komisaris utama dalam agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) pada Jumat (2/12/2022).
Berlokasi di Hotel Horison Ultima Ratu Serang, Banten, perseroan juga sepakat mengangkat Hoiruddin Hasibuan sebagai komisaris perwakilan, dan Bambang Widyatmoko sebagai direktur operasional.
Lebih lanjut, perseroan juga mengadakan rombak besar-besaran pada seluruh jajaran direksi dan komisaris Bank Banten.
Dalam laporannya, BEKS memberhentikan dengan hormat ke-5 awak pengurusnya yakni, Hasanuddin selaku Komisaris Utama Independen, Media Warman selaku Komisaris Independen, Agus Syabaruddin selami Direktur Utama, Cendria Tj. Tasdik selaki Direktur Bisnis, dan Kemal Idris selaki Direktur Kepatuhan.
Sementara, M.Yusuf dan Denny Sorimulia Karim akan melanjutkan tugasnya sebagai pelaksana tugas (Plt.) komisaris utama dan direktur utama sebagaimana ditetapkan oleh para pemegang saham hingga proses kepengurusan pemegang saham yang baru terpenuhi.
Disamping itu, RUPSLB Bank Banten juga merumuskan pembentukan kelompok usaha bank (KUB) untuk membantu perseroan dalam mengejar modal inti.
"Sesuai POJK Nomor 12/POJK.03/2020 (POJK 12/2020,) Perseroan bermaksud untuk memintakan persetujuan dari para Pemegang Saham Perseroan terkait dengan rencana Pembentukan KUB guna kewajiban pemenuhan modal inti Perseroan," jelas Manajemen BEKS dalam keterbukaan informasi yang dibagikan, dikutip pada Senin (5/12/2022).
Sebelumnya, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, Bank Banten (BEKS) merencanakan penambahan modal dengan skema rights issue dengan menerbitkan saham seri C sebanyak-banyaknya 30 miliar lembar dengan nominal Rp50 per saham.
Adapun berdasarkan RUPSLB ada 6 poin yang akan menjadi fokus Bank Banten, yakni:
- Aspek penguatan modal
- Aspek likuiditas dengan menjaga di level optimal
- Akselerasi penagihan dan penyelesaian kredit bermasalah
- Aspek tata kelola
- Akselerasi pertumbuhan kredit yang berkualitas (Quality Growth)
- Efisiensi biaya operasional