Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sebut Investor Asing di SBN Susut, Begini Laporan Capaian dari Bank Mandiri (BMRI)

Jokowi mengatakan bahwa komposisi investor asing di SBN telah susut menjadi 14,8 persen dari sebelumnya 38,5 persen pada 2019.
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Investor menunjukan aplikasi reksadana yang menjual Surat Berharga Negara di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa kepemilikan investor asing terhadap surat berharga negara (SBN) kian menyusut menjadi 14,8 persen.

Dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia, Jokowi menyebut bahwa menurunnya komposisi asing dalam kepemilikan SBN dinilai menjadi angin segar untuk sektor perekonomian dalam negeri terkhusus dalam menjaga ketahanan nilai tukar rupiah.

"SBN saat itu [2019] 38,5 persen itu dikuasai oleh asing, sekarang tinggal 14,8 persen yang dikuasai asing karena kalau masih dikuasai asing begitu goyah sedikit makro kita keluar berbondong-bondong goyah pasti kurs kita," jelas Jokowi saat membuka agenda Outlook Perekonomian Indonesia, Rabu (21/12/2022).

Menjawab hal tersebut, Bank Mandiri sebagai mitra distribusi pemerintah dalam penjualan SBN optimistis bahwa minat masyarakat berinvestasi di SBN akan meningkat.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan saat ini tingkat kepercayaan investor terhadap pertumbuhan ekonomi terus menanjak.

Kondisi tersebut dinilai memantik minat masyarakat khususnya investor ritel terhadap SBN untuk terus meningkat bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Meningkatnya kepercayaan dan minat investor terhadap Surat Berharga Negara menjadi sinyal positif bahwa kondisi perekonomian Indonesia berada di jalur yang tepat dan memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik lagi. Bank Mandiri pun terus aktif menjadi mitra distribusi pemerintah dalam meningkatkan minat investasi di masyarakat,” ujar Panji dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

Sepanjang 2022, Bank Mandiri dilaporkan mencatatkan total pemesanan SBN ritel di pasar perdana senilai Rp 13,7 triliun atau meningkat 26,23 persen bila dibandingkan periode tahun 2021.

Sementara dari jumlah investor, BMRI mengonfirmasi bahwa masih terdapat tren peningkatan hingga mencapai 28.000 investor sepanjang periode penerbitan SBN di tahun 2022. Melampaui tahun sebelumnya yang sebesar 21.000.

“Kami optimis bahwa Pemerintah mampu mempertahankan momentum pembangunan, menjaga stabilitas perekonomian sehingga dapat memberikan efek positif terhadap minat investasi masyarakat di SBN,” tambahnya.

Panji menambahkan, potensi peningkatan investor ritel di Bank Mandiri dinilai masih terbuka lebar dengan jumlah nasabah ritel yang telah mencapai lebih dari 28 juta nasabah. Untuk itu, Bank Mandiri akan terus mendong inovasi dan transformasi digital sebagai langkah untuk meningkatkan minat investasi masyarakat.

“Dengan pengembangan platform digital Livin’ Investasi yang sebentar lagi juga akan dibuka untuk penawaran SBN Ritel tentunya akan lebih mendukung penjualan seri-seri SBN berikutnya ke target segmen yang lebih luas,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper