Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI akan Kasih Insentif untuk Sektor Kredit dengan Pertumbuhan Lambat

Sejauh ini BI memberikan insentif penurunan GWM bagi perbankan yang menyalurkan kredit serta pembiayaan kepada sektor prioritas.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). /Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Selasa (14/4/2020). /Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia menyebutkan perlambatan kredit bank masih menghantui sejumlah sektor industri, di antaranya angkutan udara, hotel dan restoran, tekstil, serta alas kaki.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan bahwa insentif lanjutan bakal digulirkan kepada keempat sektor tersebut, di antaranya melalui alokasi insentif Giro Wajib Minimum (GWM) yang lebih tinggi dan peningkatan kredit usaha rakyat atau KUR.

“Untuk sektor yang kami sebut slow growth, kami dorong lebih lanjut dengan alokasi insentif GWM lebih tinggi. Demikian juga dengan KUR kami lipatkan dua kali,” ujar Perry dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (22/12/2022).

Bank sentral diketahui saat ini menetapkan GWM sebesar 9 persen. Meski demikian, terdapat sederet insentif bagi perbankan yang menyalurkan kredit serta pembiayaan kepada sektor prioritas, di antaranya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), KUR, dan ekonomi keuangan hijau.

“Bagi bank-bank yang menyalurkan kredit kepada 46 sektor prioritas, tergantung seberapa tinggi kredit ke sektor prioritas kepada UMKM, KUR, dan ekonomi keuangan hijau, kami berikan insentif berupa penurunan GWM,” tutur Perry.

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan sampai dengan November 2022 tercatat tumbuh lebih rendah dibandingkan periode Oktober.

Perry menyampaikan bahwa realisasi penyaluran kredit hingga November 2022 meningkat 11,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan terjadi di seluruh jenis kredit dan mayoritas sektor ekonomi.

Akan tetapi, jika dikomparasikan dengan capaian Oktober lalu, laju penyaluran kredit cenderung melambat. Pada Oktober 2022, bank sentral mencatat kredit bank tumbuh sebesar 11,95 persen. Artinya ada kontraksi sebesar 79 basis poin.

Sementara itu, penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), misalnya, tumbuh 18,13 persen yoy pada November 2022. Lebih tinggi dibandingkan realisasi Oktober lalu yang sebesar 17,50 persen yoy.

Adapun pembiayaan syariah juga mengalami lonjakan. Per November 2022, bank sentral mencatat penyaluran pembiayaan syariah tumbuh hingga 23,5 persen yoy. Raihan ini mencerminkan kenaikan 510 basis poin secara bulanan.

Perry menuturkan dari sisi penawaran kredit per November lalu, perbaikan intermediasi didukung oleh likuiditas yang lebih memadai. Pada saat bersamaan standar penyaluran kredit di perbankan juga tetap longgar.

“Dari sisi permintaan, kenaikan kredit dan pembiayaan ditopang oleh kredit kepada korporasi dan rumah tangga yang tetap baik. Secara keseluruhan, permintaan kredit perbankan yang positif ini turut mendukung pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat meningkat menjadi 25,13 persen per Oktober 2022 atau dari posisi September yang sebesar 25,09 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper