Bisnis.com, JAKARTA - Aksi rights issue PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN (BBTN) rampung digelar setelah kelebihan permintaan (oversubscribed) mencapai 1,6 kali untuk porsi pemegang saham publik.
“Kami sangat bersyukur, proses rights issue Bank BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali,” jelas Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam keterangan resmi, Jumat (6/1/2023).
Dia memberikan apresiasi kepada pemerintah, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya yang telah mendukung proses rights issue bank berkode saham BBTN tersebut berjalan lancar dan sukses.
Menurutnya, kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan.
Menurutnya, kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan.
Haru melanjutkan ke depan Bank BTN akan terus menjaga kepercayaan pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan.
"Kami akan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800 ribu unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.
Sebagai informasi, dalam aksi korporasi ini BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan yang tercatat dalam prospektur sebesar Rp1.200, BTN diproyeksi mendapatkan tambahan modal sebesar Rp4,13 triliun usai aksi korporasi digelar.
Saat ini, rangkaian agenda rights issue BTN memasuki Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD yang akan berlangsung hingga 9 Januari 2023 mendatang.
Sebelumnya, pada hari pertama periode perdagangan rights issue yang digelar pada Rabu (28/12/2022), diinformasikan bahwa BTN langsung menerbitkan sebanyak 2,07 miliar helai saham HMETD dari total saham yang akan diterbitkan sebanyak 3,44 miliar.
"Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 28 Desember 2022 telah diterbitkan saham baru hasil pelaksanaan PUT II PT Bank Tabungan Negara [Persero] Tbk. sejumlah 2.066.666.648 [2,07 miliar] lembar saham," jelas manajemen PT Datindo Entrycom selaku biro administrasi efek, pada Rabu (28/12/2022).
Sebagai informasi, dalam aksi korporasi ini BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan yang tercatat dalam prospektur sebesar Rp1.200, BTN diproyeksi mendapatkan tambahan modal sebesar Rp4,13 triliun usai aksi korporasi digelar.
Saat ini, rangkaian agenda rights issue BTN memasuki Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD yang akan berlangsung hingga 9 Januari 2023 mendatang.
Sebelumnya, pada hari pertama periode perdagangan rights issue yang digelar pada Rabu (28/12/2022), diinformasikan bahwa BTN langsung menerbitkan sebanyak 2,07 miliar helai saham HMETD dari total saham yang akan diterbitkan sebanyak 3,44 miliar.
"Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 28 Desember 2022 telah diterbitkan saham baru hasil pelaksanaan PUT II PT Bank Tabungan Negara [Persero] Tbk. sejumlah 2.066.666.648 [2,07 miliar] lembar saham," jelas manajemen PT Datindo Entrycom selaku biro administrasi efek, pada Rabu (28/12/2022).