Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital BNI (Mayora) Siap Saingi ARTO hingga BBHI, Intip Kinerja Keuangannya

Bank digital besutan BNI yakni Bank Mayora siap menghadapi tantangan persaingan ketat sebagai bank digital tahun ini yang dimotori BBHI hingga ARTO.
Ilustrasi Bank Mayora yang disiapkan sebagai bank digital oleh BNI./Istimewa
Ilustrasi Bank Mayora yang disiapkan sebagai bank digital oleh BNI./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital besutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), yakni PT Bank Mayora semakin siap menghadapi persaingan di sektor bank digital tahun ini. 

Bank Mayora diakuisisi oleh BNI sejak 2021 dan kemudian ditransformasikan menjadi bank digital. Setidaknya, Bank Mayora telah menyiapkan berbagai langkah, termasuk persiapan rebranding atas perubahan nama dan logo yang akan diumumkan kepada publik dalam waktu dekat.

Perusahaan yang disiapkan menantang BCA Digital, Bank Jago (ARTO) hingga Allo Bank (BBHI) itu juga telah merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada akhir pekan ini (6/1/2023). Dalam rapat tersebut pemegang saham memutuskan untuk memperbarui jajaran direksi dan komisaris Bank Mayora.

Pemegang saham memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Ricky Budiono sebagai Direktur Utama, Dharmawan Atmadja sebagai Komisaris Utama, serta Taryadi Supangkat sebagai Komisaris Independen.

Kemudian, RUPS sepakat menunjuk Jenny Wiriyanto sebagai Direktur Utama dan Andi M Andries sebagai Direktur. Selain itu, RUPS Bank Mayora juga menunjuk Hussein Paolo Kartadjoemena sebagai Komisaris Utama yang saat ini menjabat sebagai SEVP Corporate Transformation BNI.

“Turut bergabung dalam manajemen baru Bank Mayora, yaitu Prihadiyanto selaku Direktur yang telah diangkat pada RUPSLB [Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa] sebelumnya pada Oktober 2022,” kata manajemen Bank Mayora dalam keterangan tertulis. 

Jenny adalah bankir senior. Setelah berkarir di Bank Internasional Indonesia (BII), Lippo Bank, Bank Danamon, hingga kemudian ke Maybank, alumnus magister di National university itu bergabung ke grup Triputra sebagai CEO pinjol Batumbu.

Atas pengangkatan manajemen baru tersebut, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berharap susunan direksi hingga komisaris dapat memperkuat struktur manajemen Bank Mayora dalam melakukan transformasi bank digital sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital, khususnya pada segmen UMKM.

"Kami berharap Bank Mayora ke depannya dapat meningkatkan kinerja perseroan yang lebih baik, sehingga turut berkontribusi positif kepada performance BNI Group secara konsolidasi,” katanya.

Bank Mayora sendiri mencatatkan kinerja keuangan yang cukup moncer dalam laporan terakhirnya. Laba Bank Mayora naik 84,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III/2022 menjadi Rp60,3 miliar, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp32,7 miliar.

Jika dibandingkan, laba Bank Mayora ini di atas laba bank digital lainnya seperti milik Jerry Ng yakni PT Bank Jago Tbk. (ARTO), bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) yang masih merugi.

Sedangkan Bank Jago (ARTO) mencatatkan laba Rp40,57 miliar pada kuartal III/2022. Sementara, Bank Raya mencatatkan laba hingga Rp32,47 miliar pada kuartal III/2022.

Bank Mayora mencatatkan peningkatan laba karena beban bunga yang menyusut dari Rp172 miliar per kuartal III/2021 menjadi Rp142 miliar per kuartal III/2022.

Penyusutan beban bunga ini membuat pendapatan bunga bersih Bank Mayora naik 11,5 persen menjadi Rp222,6 miliar per kuartal III/2022.

Selain itu, Bank Mayora juga mencatatkan penyusutan kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment dari Rp13,3 miliar per September 2021 menjadi Rp4 miliar per September 2022.

Persaingan Ketat Bank Digital 2023

Sementara, Bank Mayora mencatatkan penyaluran kredit Rp2,9 triliun per September 2022. Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) Bank Mayora mencapai Rp6,9 triliun per kuartal III/2022.

Meski mencatatkan kinerja keuangan yang moncer, Bank Mayora akan menghadapi tantangan ketatnya persaingan sebagai bank digital tahun ini.

"Persaingan [bank digital] akan ketat. Mereka masih akan berdarah-darah dan bakar-bakar uang untuk bisa menarik nasabah baru baik dari sisi funding maupun lending," kata Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin.

Ia memperkirakan, setidaknya akan ada 2-3 bank digital baru di Indonesia. Bertambahnya jumlah bank digital ini didorong oleh kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membolehkan bank berinvestasi maksimal 35 persen di penyelenggara teknologi finansial (fintech).

“Masih ada beberapa bank yang mungkin berkolaborasi dengan fintech, kemudian berubah menjadi bank digital karena sudah ada dukungan regulasi,” ujarnya.

Salah satu bank digital yang hampir dipastikan meluncur tahun ini adalah bank digital besutan perusahaan fintech terkemuka WeLab Sky Limited.

Peluncuran bank digital itu direncanakan tahun ini setelah WeLab mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) bersama PT Astra International Tbk. (ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial pada 2022.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga mengatakan bahwa bank digital akan menghadapi tantangan tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

"Kalau suku bunga naik lagi, menurut saya ini menjadi tantangan untuk bank digital karena mereka juga perlu menaikan suku bunga deposito agar bisa bersaing dengan bank konvensional," ujarnya beberapa waktu lalu.

Dengan naiknya suku bunga deposito, bank digital harus meningkatkan beban pembayaran bunga.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper